Apa yang ada di benakmu ketika seseorang menyebut “Prancis”?
Bagi sebagian besar orang, negara Prancis identik dengan Menara Eiffel yang berada di Kota Paris. Namun, sebagai salah satu negara tujuan wisata terpopuler, Prancis memiliki banyak tempat menarik untuk dikunjungi selain Manara Eiffel. Kota Paris sendiri terkenal sebagai kota yang identik dengan seni dan sejarah serta memiliki banyak museum.
Sumber: theculturetrip.com
Salah satu museum yang terkenal di Kota Paris adalah Musee du Louvre atau Museum Louvre yang merupakan museum seni dan monumen sejarah terbesar di dunia. Pada tahun 2018, museum ini menerima predikat “world’s most visited art museum” yang dikunjungi lebih dari sepuluh juta orang. Maka tidak berlebihan jika Museum Louvre ini disebut sebagai daya tarik lain kota Paris selain menara Eiffel.
Sumber: foundtheworld.com
Berlokasi di Rive Droite Seine, Arondisemen pertama Kota Paris, Museum Louvre terletak di Istana Louvre (Palais du Louvre) yang awalnya merupakan benteng yang dibangun pada abad ke-12. Museum ini memiliki 460.000 objek dan memamerkan lebih dari 38.000 karya dari zaman prasejarah pada area seluas 72,735 meter persegi. Koleksi-koleksi tersebut dibagi menjadi delapan departemen kuratorial yaitu: Egyptian Antiquities; Near Eastern Antiquities; Greek, Etruscan and Roman Antiquities; Islamic Art; Sculpture; Decorative Arts; Paintings; Prints and Drawings.
Sumber: arup.com
Ada banyak koleksi berharga disimpan dan dipamerkan dalam museum ini, di antaranya ada koleksi dari berbagai zaman dari peradaban mesir yang cukup lengkap mengungkap sejarahnya. Selain itu, ada pula koleksi benda-benda dari berbagai peradaban mulai dari Yunani, Etruskan, Romawi, hingga Islam. Koleksinya Museum ini juga termasuk benda-benda bersejarah dari berbagai belahan dunia. Ada pula koleksi dari karya-karya fenomenal seperti lukisan-lukisan Leonardo Da Vinci, termasuk Mona Lisa yang melegenda.
Sumber: timesofisrael.com
Musem Louvre dibuka untuk umum pada tahun 1793 dengan memamerkan sekitar 500 koleksi yang berupa lukisan. Sebagian besar koleksi tersebut merupakan properti gereja dan kerajaan yang disita oleh pemerintah. Museum ini sempat ditutup pada tahun 1796-1801 karena masalah struktural bangunan.