Bermimpi itu mudah, tapi butuh perjuangan panjang untuk mewujudkannya. Ungkapan itu cocok diberikan pada Julian Prassumiwi Heriana (20) yang harus menempuh perjalanan panjang dan berliku untuk mengejar cita-citanya menekuni dunia perfilman. Saking cintanya pada bidang itu, Julian pun rela meninggalkan kuliah di Fakultas Kedokteran di sebuah universitas swasta untuk kemudian ‘banting setir’ mendalami ilmu perfilman di School of Audio and Engineering (SAE) Jakarta, Indonesia.
Diceritakan Julian, selepas lulus SMA di tahun 2016, kedua orangtuanya memaksa dirinya mengambil jurusan kedokteran. Setengah hati menuruti kemauan Ayah dan Ibunya, Julian pun tak bisa optimal menjalani kuliahnya itu. “Semakin lama, aku menyadari bahwa kedokteran bukan duniaku. Aku bertahan kuliah di situ hanya sampai dua semester dan memutuskan untuk berhenti saja,” ucap penyuka film Milli & Nathan ini.
Keputusan itu jelas ditentang orangtuanya. Meski begitu, Julian tetap keukeuh untuk berhenti kuliah kedokteran demi menekuni ilmu perfilman. “Aku berusaha meyakinkan mereka kalau aku serius ingin mendalami ilmu perfilman. Syukurlah pada akhirnya mereka mengerti dan mendukung keputusan aku,” jelas mahasiswa kelahiran Jakarta, 16 Juli 1998 ini.
Kuliah di SAE Indonesia pun menjadi langkah awal Julian mewujudkan cita-cita sebelum mendapatkan gelar sarjana di SAE Australia. Pada 2017, ia memulai studinya di program Film Bachelor Australia (Pathway Program) dengan durasi belajar 12 bulan di Indonesia dan 16-20 bulan di Australia. Kampus SAE bagi Julian tak ubahnya seperti ‘rumah’ untuk mengeksplorasi ide. SAE juga merupakan tempat tepat baginya untuk memperdalam kemampuan memproduksi berbagai jenis film, seperti dokumenter, film pendek, dan video musik.
Julian berani menggapai mimpi di dunia perfilman. Foto: SUN
Masa belajar di program pathway berakhir pada Agustus 2018. Setelahnya, Julian masih harus melanjutkan kuliahnya di SAE Sydney untuk mendapatkan gelar Bachelor of Film. Dengan waktu keberangkatan yang sudah mepet, ia pun mempercayakan pengurusan kuliah ke luar negeri kepada SUN Education. “Dengan bantuan SUN Education, pengurusan kuliah ke luar negeri jadi lancar dan mudah, meski waktunya cukup singkat. Staff-nya ramah, informatif, dan mampu menangani masalah dengan cepat.”
Setelah lulus dan meraih gelar Bachelor of Film, Julian bertekad mewujukan cita-citanya membuat film yang berkualitas dan mendirikan rumah post-production. “Inginnya, rumah post-production itu bisa lebih baik dari yang ada di luar negeri. Aku juga ingin membuat film yang bisa mengangkat kebudayaan Indonesia beserta isu yang bisa membuat masyarakat lebih open-minded,” pungkas Julian, penuh harap.