Contoh Kalimat Simple Future Tense dan Definisinya
3 Mei 2025
Wajib Tahu! Ini Perbedaan antara Universitas, Institut, dan Politeknik
3 Mei 2025

Sejarah Australia yang Ternyata Jarang Ada yang Tahu!

Sejarah Negara Australia Dari Asal-Usul Hingga Saat Ini

Ketika kamu memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Australia, memahami sejarah bumi yang akan kamu pijak adalah langkah awal yang bijak. Negara ini bukan hanya dikenal karena kampus-kampus bertaraf internasionalnya, tetapi juga karena sejarahnya yang penuh warna.

Namun, perjalanan ini tidaklah selalu mulus dan penuh tantangan yang membentuk karakter bangsa Australia seperti yang kamu kenal hari ini. Yuk bareng SUN Education kita jelajahi sejarah dari negeri kangguru ini.

Masa Prasejarah (Kedatangan Aborigin)

Jauh sebelum kamu menginjakkan kaki di Australia, tanah benua ini telah dihuni oleh masyarakat Aborigin selama lebih dari 65.000 tahun. Mereka adalah pemilik budaya berkelanjutan tertua di dunia, dengan tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi melalui sistem kepercayaan yang dikenal sebagai Dreamtime. Konsep Dreamtime atau “Waktu Mimpi” ini bukanlah sekadar cerita masa lalu, melainkan fondasi spiritual yang menjelaskan bagaimana alam semesta, manusia, dan seluruh kehidupan tercipta.

Dalam pemahaman Aborigin, Dreamtime adalah masa ketika Roh Leluhur berkelana di seluruh daratan dan menciptakan kehidupan serta formasi geografis penting. Cerita-cerita ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai panduan praktis dalam kehidupan sehari-hari, mengajarkan cara berinteraksi dengan tanah, sistem kekerabatan, dan komunitas. Kamu akan menemukan bahwa warisan budaya ini masih sangat hidup di Australia modern, tercermin dalam seni, musik, dan filosofi hidup yang menghormati hubungan antara manusia dan alam.

Penjelajahan Eropa Awal (Abad 17 – 18 Awal)

Kedatangan bangsa Eropa di Australia dimulai pada awal abad ke-17, ketika penjelajah Belanda Willem Janszoon menjadi orang Eropa pertama yang mendarat di pantai barat laut Australia. Namun, pertemuan yang paling berpengaruh terjadi pada tahun 1770 ketika Kapten James Cook mengklaim pantai timur Australia untuk Inggris dengan nama New South Wales. Cook menuliskan dalam jurnalnya bahwa tanah ini “tidak menghasilkan satu pun yang dapat menjadi komoditas perdagangan untuk mengundang orang Eropa menetap di sana”.

Ironisnya, pandangan Cook ini akan segera terbantahkan oleh perkembangan sejarah selanjutnya. Delapan belas tahun kemudian, Armada Pertama tiba untuk mendirikan koloni tahanan di New South Wales, menandai dimulainya pemukiman Eropa permanen di benua ini. Kamu perlu memahami bahwa kedatangan Eropa ini tidak hanya mengubah lanskap fisik Australia, tetapi juga memulai periode yang akan mengubah selamanya kehidupan masyarakat Aborigin yang telah hidup harmonis dengan tanah mereka selama ribuan tahun.

Klaim Inggris dan Kolonisasi (1770 – 1800-an Awal)

Australia memiliki sejarah unik sebagai koloni tahanan terbesar dalam Kekaisaran Inggris. Antara tahun 1788 dan 1868, lebih dari 160.000 narapidana dikirim ke Australia dari Inggris. Kebijakan transportasi ini dimulai karena Inggris menghadapi masalah penjara yang penuh sesak setelah kehilangan koloni Amerika akibat Revolusi Amerika. Australia, dengan jarak yang sangat jauh, dianggap sebagai tempat ideal untuk mengirim para tahanan yang tidak diinginkan.

Kehidupan di koloni tahanan tidaklah mudah, namun juga tidak sekeras yang sering digambarkan dalam cerita-cerita populer. Para narapidana bekerja membangun infrastruktur, mengolah tanah, dan berkontribusi pada kelangsungan hidup koloni. Dengan perilaku baik, mereka bisa mendapatkan “tiket cuti” yang memungkinkan mereka bekerja dengan upah dan hidup mandiri. Beberapa bahkan memperoleh pengampunan dan menjadi anggota masyarakat bebas. Sistem ini, meskipun keras, menciptakan fondasi untuk masyarakat Australia yang kamu kenal sekarang, dengan nilai-nilai kerja keras dan kesempatan kedua yang masih tertanam dalam budaya nasional.

Perluasan Koloni dan Penjelajahan Daratan (Abad 19 Awal – Pertengahan)

Salah satu aspek paling kontroversial dalam sejarah Australia adalah penerapan konsep “terra nullius” atau “tanah yang tidak dimiliki siapa-siapa” oleh pemerintah Inggris. Konsep hukum ini digunakan untuk membenarkan penguasaan Australia tanpa mengakui hak-hak masyarakat Aborigin atas tanah mereka. Cook dan para penjajah menganggap masyarakat Aborigin sebagai pemburu-pengumpul yang “tidak beradab” dan tidak melihat bukti pemukiman dan pertanian dalam bentuk yang mereka kenali.

Penelitian modern telah membantah pandangan ini dengan menunjukkan bahwa masyarakat Aborigin memiliki sistem pertanian yang kompleks dan praktik pengelolaan lahan yang canggih. Mereka telah mengembangkan teknik-teknik seperti fire-stick farming dan memiliki pemahaman mendalam tentang ekosistem lokal. Konsep terra nullius ini baru ditantang secara hukum pada tahun 1992 melalui kasus Mabo, yang mengakui hak-hak tanah asli (native title) masyarakat Aborigin dan Torres Strait Islander. Pemahaman tentang sejarah ini penting bagimu untuk menghargai kompleksitas hubungan antara masyarakat Aborigin dan Australia modern.

Demam Emas dan Perkembangan Sosial Ekonomi (1850-an – Akhir Abad 19)

Tahun 1850-an menandai periode transformasi besar dalam sejarah Australia dengan dimulainya demam emas. Penemuan emas pertama yang menguntungkan secara komersial terjadi di Ophir, New South Wales, kemudian menyebar ke Ballarat dan Bendigo Creek di Victoria. Pada tahun 1851, para pencari emas dari seluruh dunia mulai berdatangan ke koloni-koloni Australia, mengubah jalannya sejarah Australia.

Demam emas tidak hanya memperluas populasi Australia secara signifikan, tetapi juga mendorong ekonomi dan melahirkan identitas nasional baru. Victoria, sebagai pusat demam emas, memproduksi lebih dari sepertiga emas dunia pada akhir 1850-an. Hal ini mengubah Melbourne menjadi “Melbourne yang Menakjubkan” dan menjadikan Victoria sebagai koloni terkaya di dunia pada masanya. Kamu akan menemukan bahwa semangat kewirausahaan dan pencarian peluang yang lahir dari era ini masih menjadi bagian integral dari karakter Australia modern.

Pemberontakan Eureka: Kelahiran Demokrasi Australia (1850-an – Akhir Abad 19)

Salah satu peristiwa paling bersejarah dalam demam emas adalah Pemberontakan Eureka Stockade pada tahun 1854. Para penambang merasa tidak puas dengan sistem perizinan yang tidak adil dan polisi yang sewenang-wenang dalam menegakkan undang-undang pertambangan. Mereka tidak bisa mengklaim tanah tempat mereka bekerja dan berisiko dipindahkan kapan saja, sementara mereka diwajibkan membeli lisensi dan membawanya setiap saat atau menghadapi denda dan penangkapan.

Pada 30 November 1854, 500 penambang berkumpul di bawah bendera Eureka dan memilih Peter Lalor sebagai pemimpin mereka. Mereka bersumpah untuk berjuang bersama melawan polisi dan militer, kemudian membangun benteng pertahanan di Eureka. Meskipun pemberontakan ini berakhir dengan kekalahan para penambang pada 3 December 1854, dampaknya sangat besar bagi perkembangan demokrasi Australia. Dalam beberapa bulan, hampir semua penambang yang ditahan dibebaskan, dan sistem perizinan diganti dengan sistem pajak atas emas yang ditemukan. Para penambang juga diberikan hak untuk memiliki tanah tempat mereka bekerja.

Menuju Federasi (Akhir Abad 19 – 1901)

Perjalanan Australia menuju kemerdekaan mencapai puncaknya pada 1 Januari 1901 ketika enam koloni Inggris yang terpisah—New South Wales, Victoria, Queensland, Australia Selatan, Australia Barat, dan Tasmania—bersatu membentuk Persemakmuran Australia. Proses ini dikenal sebagai Federasi dan merupakan hasil dari diskusi panjang dan konvensi-konvensi yang diadakan sepanjang tahun 1890-an.

Federasi didorong oleh berbagai faktor praktis dan strategis. Setiap koloni memiliki pemerintahan dan undang-undang sendiri, termasuk sistem kereta api, perangko, dan tarif yang berbeda-beda, yang menyebabkan banyak masalah. Para pemimpin berargumen bahwa pemerintah nasional akan meningkatkan perdagangan dan memperkuat ekonomi dengan menghilangkan tarif dan perbatasan internal, menciptakan kekuatan pertahanan nasional, mengontrol imigrasi dengan lebih baik, dan menciptakan sistem pemerintahan yang lebih demokratis. Sir Edmund Barton menjadi Perdana Menteri sementara pertama, memimpin pemerintahan interim federal dalam pemilihan nasional perdana pada Maret 1901.

Kebijakan Imigrasi dan Multikulturalisme

Salah satu undang-undang pertama yang disahkan oleh parlemen Australia yang baru terbentuk adalah Immigration Restriction Act 1901, yang dikenal sebagai Kebijakan Australia Putih. Kebijakan ini bertujuan tidak hanya membatasi jumlah imigran non-kulit putih ke Australia, tetapi juga mendeportasi imigran “yang tidak diinginkan” yang sudah berada di negara tersebut. Kebijakan ini terang-terangan rasis dan dirancang untuk mendukung ideal Australia sebagai bangsa yang “murni” kulit putih.

Pemerintah Australia secara aktif menegakkan Kebijakan Australia Putih melalui tes baca tulis dalam bahasa apa pun yang tidak bisa digunakan oleh calon imigran sebagai cara untuk menghentikan imigran dari luar Inggris. Kebijakan ini bertahan hingga setelah Perang Dunia Kedua ketika tekanan eksternal, seperti kebutuhan kerja sama militer dengan Amerika, memulai transformasi bertahap undang-undang imigrasi. Pada tahun 1966, pemerintah Holt memperkenalkan langkah-langkah yang menjadi langkah besar pertama menuju penghapusan Kebijakan Australia Putih, di mana semua calon imigran kini tunduk pada aturan dan pembatasan visa yang sama.

Ā Perang Dunia dan Identitas Nasional (1901 – 1945)

Partisipasi Australia dalam Perang Dunia Pertama memainkan peran penting dalam pembentukan identitas nasional. Australian and New Zealand Army Corps (ANZAC) dibentuk di Mesir pada Desember 1914 dan beroperasi selama Kampanye Gallipoli. Meskipun kampanye ini berakhir dengan kegagalan, semangat ANZAC—yang mencakup keberanian, kesetiaan, dan persahabatan—menjadi bagian integral dari mitologi nasional Australia.

Perang Dunia Kedua membawa ancaman langsung ke Australia dengan serangan terhadap Darwin dan ketakutan akan invasi Jepang. Hal ini mendorong pemerintah Chifley untuk melakukan program imigrasi besar-besaran dengan slogan “populate or perish” (berkembang biak atau binasa). Antara tahun 1945 dan 1985, sekitar 4,2 juta imigran tiba di Australia, sekitar 40 persen di antaranya berasal dari Inggris dan Irlandia. Program ini mengubah wajah Australia dari masyarakat yang relatif homogen menjadi masyarakat yang semakin beragam.

Era Imigrasi Pasca-Perang dan Multi-Kulturalisme (1945 – 1970-an)

Australia modern adalah hasil dari transformasi yang dimulai pada tahun 1970-an dengan penghapusan resmi Kebijakan Australia Putih dan adopsi multikulturalisme sebagai kebijakan resmi. Kebijakan multikultural Australia awalnya bertujuan untuk menguntungkan semua warga Australia, bukan hanya komunitas multikultural, dan dimaksudkan untuk mengekspresikan prinsip-prinsip demokrasi liberal yang lebih luas seperti kesetaraan, kebebasan, dan peluang ekonomi.

Hari ini, lebih dari 50% populasi Australia lahir di luar negeri atau memiliki setidaknya satu orang tua yang lahir di luar negeri, dan hampir 30% mengidentifikasi diri dengan budaya non-Anglo. Kebijakan Multicultural Access and Equity mengakui bahwa Australia hidup dalam masyarakat multikultural dan ada kewajiban pada Pemerintah Australia untuk memastikan program dan layanannya memenuhi kebutuhan semua warga Australia, apa pun latar belakang budaya dan bahasa mereka. Kamu akan menemukan bahwa Australia modern adalah negara yang merangkul keberagaman sambil terus berjuang untuk mengatasi ketidakadilan historis terhadap masyarakat Aborigin dan mempromosikan kesetaraan ras.

Untuk informasi mengenai studi di luar negeri dan juga berbagai jurusan, kamu bisa temukan informasi aktualnya di sini. SUN Education bekerja sama dengan berbagai institusi top dunia di luar negeri seperti Amerika, Kanada, Australia, Selandia Baru, Inggris, Eropa, Jerman, dan juga Asia. Jika membutuhkan informasi terkini, follow media sosial SUN Education di Instagram, TikTok dan YouTube. Kamu juga bisa melakukan konsultasi GRATIS melalui Hotline di 0821 33 34 35 36 atau datang langsung ke kantor SUN Education yang terdekat di kotamu.

 

Download SUN Education Mobile App atau baca SUN E-Guidebook untuk akses informasi lebih mudah dan GRATIS!

informasi kuliah di luar negeri terbaru

Shortcut