Takut Urus Kuliah di Eropa Sendiri? Agen Pendidikan Solusinya!
14 Agustus 2025
Kenapa Pilih Kuliah di SSTC Institute? Temukan Jawabannya di Sini!
15 Agustus 2025

22 Culture Shock yang Akan Ditemui Saat Kuliah di Australia

22 Culture Shock di Australia yang Akan Kamu Temui

Antara Australia dengan Indonesia, Negeri Kanguru pastinya memiliki budaya lokal dan aturan tak tertulis yang berbeda. Culture shock menjadi hal lazim buat mahasiswa internasional asal Indonesia yang kuliah di Australia dan baru pertama kali menginjakkan kaki di negara tersebut. Untuk itu, SUN Education akan berbagi 22 hal yang mungkin akan bikin kamu culture shock pas mulai kuliah di Australia!

Pusing Sama Aksen dan Slang

Aksen orang Australia penuh dengan slang unik yang bisa buat kamu bengong di awal. Mereka suka banget pakai kata-kata pendek kayak “arvo” buat afternoon, “brekkie” buat breakfast, atau “mate” yang artinya teman. Jangan panik kalau awalnya susah ngerti pembicaraan mereka, ini normal kok!

Yang penting, mulai sekarang coba biasain dengerin konten YouTube atau film dari Australia biar telingamu terlatih. Percaya deh, dalam beberapa minggu kamu bakal mulai paham aksen orang Australia dan bahkan ikut ngomong kayak local!

 

BACA JUGA:Ā Agen Pendaftaran Kuliah ke Australia Terbaik

 

Sistem Kuliah yang Santai dan Independen

Lupakan dari sekarang gaya kuliah di Indonesia yang dosennya full ceramah ngomong terus! Karena di Australia, dosen lebih suka bikin diskusi interaktif di mana kamu harus aktif kasih pendapat dan debat sehat. Mereka expect kamu buat mandiri dalam mencari referensi dan mengembangkan argumen sendiri.

Tidak ada lagi “disuapin” materi dari A sampai Z. Kamu harus rajin baca, riset sendiri, dan berani speak up di kelas. Makanya, mulai sekarang latihan buat jadi lebih critical thinking dan jangan malu-malu buat ngasih pendapat ya!

Waktu Kelas yang Fleksibel

Beda banget sama Indonesia yang jadwal kelasnya fix dari awal semester! Di Australia, jadwal kuliah bisa berubah-ubah tiap semester sesuai kebutuhan dan ketersediaan dosen. Kamu harus rajin banget cek timetable online dan siap-siap adjust rutinitas harianmu.

Kadang ada kelas yang tiba-tiba pindah ruangan atau berubah waktu, jadi harus selalu update. Sedikit tips dari SUN Education, jangan lupa untuk install aplikasi kampus di HP dan aktifkan notifikasi biar tidak ketinggalan info penting!

 

BACA JUGA:Ā Persiapan Kuliah di Australia Biar Siap Berangkat Tanpa Kendala

 

Merasakan Empat Musim Sungguhan

Bagi kita orang Indonesia yang seumur hidup tinggal di negara tropis, merasakan empat musim adalah pengalaman yang luar biasa sekaligus mengejutkan. Kamu akan takjub melihat daun-daun berubah warna di musim gugur.

Pastikan kamu jangan kaget saat merasakan dinginnya musim dingin yang suhunya bisa turun hingga 1–5°C . Kamu harus belajar cara berpakaian berlapis-lapis (layering) dan jangan lupa membeli jaket tebal, syal, dan sarung tangan beberapa pasang.

Budaya Individualis dan Menghargai Privasi

Berbeda dengan budaya komunal di Indonesia yang senang berteman, masyarakat Australia cenderung lebih individualis dan menghargai ruang pribadi. Mereka tidak akan basa-basi ngajak kamu ngobrol kalau nggak ada perlu.

Hal ini bukan berarti orang Australia sombong, tapi mereka menghormati privasimu. Dampaknya, kamu tidak bisa pasif menunggu diajak kenalan. Untuk itu, kamu harus proaktif cari teman dengan ikut klub mahasiswa, datang ke acara orientasi, atau sekadar menyapa teman sebangku duluan. Inisiatif adalah kunci untuk membangun lingkaran pertemananmu selama kuliah di Australia.

 

BACA JUGA:Ā Realita Pengalaman Kuliah ke Australia, Gini Gambarannya!

 

Semua Bahan Belajar Serba Digital

Say goodbye to buku fisik! Karena di Australia, hampir semua referensi akademik sudah dapat kamu akses secara digital dan online. Kamu bakal menghabiskan banyak waktu browsing jurnal elektronik, e-book, dan database akademik kayak JSTOR atau ProQuest.

Awalnya mungkin ribet karena harus belajar cara navigasi berbagai platform digital ini. Tapi tenang, biasanya kampus kasih training atau workshop cara make database akademik.

Interaksi Dosen yang Akrab

Kaget nggak sih kalau dosen manggil kamu pakai nama depan dan minta dipanggil nama depan juga? Yup, that’s Australia! Hubungan dosen-mahasiswa di sana lebih egaliter dan friendly banget. Mereka welcome kalau kamu mau diskusi after class atau tanya-tanya via email.

Tidak ada lagi budaya “takut” sama dosen seperti di Indonesia. Malah mereka appreciate kalau kamu proaktif dan selalu penasaran dalam kuliah. Jadi, jangan ragu buat approach dosen kalau ada yang mau kamu tanyakan.

 

BACA JUGA:Ā Mengenal OSHC: Asuransi Wajib Mahasiswa Internasional untuk Studi ke Australia

 

Bingung Jadwal Gara-Gara “Daylight Saving”

Pada beberapa negara bagian Australia, ada yang namanya Daylight Saving Time (DST). Artinya jam akan dimajukan satu jam selama musim panas untuk “menghemat” cahaya matahari di sore hari.

Buat kamu yang baru pertama kali mengalami ini, rasanya aneh banget. Tiba-tiba jadwal salat berubah, janji sama teman jadi kacau, dan jam biologis tubuhmu terasa berantakan. Kamu harus selalu ingat untuk mengubah jam di semua perangkatmu biar nggak telat masuk kelas atau ketinggalan janji penting.

Kebiasaan Antre yang Rapih

Orang Australia tuh respect banget sama sistem antrian dan tidak akan pernah motong barisan. Mereka bakal dengan sabar nunggu giliran, bahkan kalau antrian panjang banget. Beda banget sama Indonesia yang sering kali agak chaotic pas antri.

Kalau kamu motong antrian, siap-siap deh dikasih tatapan sinis sama orang lokal di sana. Yang penting, biasakan diri buat sabar dan tertib ya, karena ini bukan cuma soal etika, tapi juga cara kamu showing respect ke budaya lokal.

 

BACA JUGA:Ā 15 Universitas Terbaik di Australia 2026 Versi QS Rankings

 

Tidak Ada Selang Bidet di Toilet

Mungkin terdengar sepele, tapi bisa bikin panik kamu pas “panggilan alam” pertama kali. Karena mayoritas toilet di Australia, baik di kampus, mal, maupun akomodasi, tidak dilengkapi dengan bidet atau jet shower!

Bagi kamu orang Indonesia yang terbiasa bersih-bersih dengan air, pastinya hal ini akan bikin kaget dan menjadi sebuah tantangan. Kamu akan dihadapkan pada pilihan sulit antara berdamai dengan tisu toilet atau berinisiatif membawa portable bidet spray sendiri. Banyak mahasiswa Indonesia akhirnya memilih opsi kedua demi menjaga “standar kebersihan” ala tanah air.

Budaya Tip

Tidak seperti Amerika yang tipping culture-nya strict, kalau di Australia tipping itu optional. Jika pelayanannya excellent, maka kamu bisa memberikan tip sekitar 5-10%.

Jangan kaget kalau di banyak tempat makan tidak menyediakan jar tip atau staff tidak expect tip sama sekali. Sistem pembayaran udah include service charge, jadi kamu tidak perlu worry soal perhitungan tip yang ribet.

Makanan Sehat dengan Porsi Jumbo

Faktanya orang Australia fokus banget ke pilihan kuliner sehat dengan porsi yang sering banget besar. Awalnya kamu mungkin senang, tapi lama-lama jadi masalah karena susah menghabiskannya dan sayang kalau dibuang.

Kamu bakal sering nemuin menu-menu kekinian kayak quinoa salad, smoothie bowl, atau avocado toast yang mungkin asing di lidah kamu yang orang Indonesia. Pokoknya selama kuliah di Australia kamu harus coba explore kuliner baru dan jangan takut experiment dengan makanan baru!

Biaya Hidup yang Terhitung Tinggi

Biaya buat hidup di Australia terutama di kota-kota besar seperti Sydney lumayan mahal! Terutama buat accommodation, kamu harus cerdas dalam budgeting dan cari alternatif yang lebih affordable. Share house bisa jadi pilihan buatmu, karena bisa split cost sama mahasiswa lain.

Kamu bisa memanfaatkan student discount sebanyak-banyaknya dan belajar masak sendiri buat menghemat biaya makan. Kalau perlu, bikin spreadsheet budget bulanan dan track pengeluaran demi menghindari overspend.

Senang Barbeque Tiap Weekend

Berbeda dengan weekend di Indonesia identik dengan jalan-jalan ke mal, Australia tidak sama. Bagi mereka akhir pekan adalah waktunya untuk menikmati alam sambil masak barbeque (atauā€œbarbieā€). Biasanya mereka melakukannya di taman umum atau halaman belakang rumah atau kadang ada yang kepantai.

Kerennya pemerintah Australia menyediakan fasilitas panggangan listrik gratis hampir di setiap taman publik. Jadi jangan heran kalau teman kuliah Australia kamu bilang “Wanna have a barbie this arvo?” pas weekend di Australia nanti.

Budaya Outing dan Weekend Trip

Get ready for adventure overload! Orang Australia sangat antusias dengan aktivitas luar ruangan dan aktivitas akhir pekan mereka sebagian besar berbasis alam. Jangan kaget kalau temen kelas kamu tiba-tiba ajak buat road trip ke pantai atau hiking di gunung.

Awalnya mungkin kamu belum terbiasa dengan aktivitas outdoor yang intens, tapi lama kelamaan pasti terbiasa kok. Outing ini juga bisa jadi cara yang bagus buat kamu explore Australia dan networking yang solid.

Kesadaran Lingkungan yang Tinggi

Kesadaran lingkungan di Australia itu next level! Kamu bakal nemuin sistem recycling yang super detail dengan tempat sampah berbeda untuk sampah organik, plastik, kertas, dan umum. Kampus dan masyarakat bakalan ekspek kamu buat berpartisipasi aktif dalam program keberlanjutan lingkungan mereka.

Pas awal-awal, kamu mungkin akan bingung dan malas karena harus milah sampah ke kategori yang tepat, tapi lambat laun menjadi kebiasaan yang baik banget. Oh ya kalau kamu melanggar, konsekuensinya cukup serius, jadi lebih baik berhati-hati!

Kebebasan Berpendapat di Kampus

Diskusi di kampus Australia itu sangat bebas dan sering meliputi topik-topik yang terkadang tabu di Indonesia. Contohnya dari politik, isu gender, hingga topik sosial yang kontroversial. Hal iniĀ  karena hampir semua kampus di Australia akan mendukungmu berpendapat secara bebas.

Jangan kaget kalau selama kuliah kamu bakal menemukan beragam perspektif yang mungkin sangat berbeda ataupun berlawanan dari pikiranmu. Yang penting, belajarlah untuk terbuka dan jangan baper. Lalu saat berdebat pastikan lakukan dengan penuh rasa hormat dan pertahankan argumenmu hanya dengan fakta.

Patuh Aturan Lalu Lintas

Warga Australia punya disiplin akan aturan lalu lintas yang sangat tinggi. Pejalan kaki dan pengemudi mengikuti aturan dengan ketat, bahkan jika jalan kosong sekalipun.

Saat menyeberang jalan, kamu harus stop di zebra crossing saat lampu merah, meski tidak ada kendaraan yang lewat. Jaywalking atau menyebrang sembarangan sangat tidak disukai orang Australia dan kamu bisa kena denda kalau melakukan ini.

Musim Panas Esktrem

Jangan bayangkan musim panas di Australia itu hangat dengan angin sepoi-sepoi kayak di pantai Bali. Saat puncak musim panas, suhu di Australia bisa mencapai 39°C atau bahkan lebih, terasa sangat menyengat dan kering.

Kamu bakal kaget betapa cepatnya kamu bisa dehidrasi. Awalnya kamu mungkin meremehkan, tapi setelah merasakan kulit terbakar dan kepala pusing, kamu akan sadar pentingnya pakai sunscreen setiap hari, membawa botol minum ke mana-mana, dan pakai topi atau kacamata hitam.

Toko dan Kafenya Cepat Tutup!

Buat orang Indonesia yang terbiasa main di mal sampai jam 10 malam atau begadang di warung kopi yang buka 24 jam, pasti bakal shock berat. Faktanya di Australia, sebagian besar toko, kafe, dan bahkan kantin kampus sudah tutup sekitar jam 5 atau 6 sore.

Setelah jam tutup tersebut kamu akan melihat kalau kota terasa sepi. Awalnya kamu bakal panik kalau belum belanja kebutuhan atau mau cari makan malam. Makanya kamu harus pintar-pintar mengatur waktu untuk belanja atau masak sebelum semuanya tutup.

Penggunaan Bahasa Nonverbal

Body language di Australia itu jauh lebih ekspresif dan sering banget di pakai dibanding di Indonesia! Orang Australia akan mengharapkanmu kontak mata dengan mereka pas bicara. Selama komunikasi mereka sangat sering pakai gesture tangan, dan ini hal normal lho.

Mungkin pas awal-awal akan terasa kaku dan awkward, tapi lama-lama kamu bakal sadar kalau ini bagus baget buat meningkatkan efektivitas komunikasi. Makanya berlatihlah menjaga kontak mata yang baik dan jangan takut untuk menggunakan gestur alami.

Kebebasan Berbusana Selama Kuliah

Dress code di kampus Australia itu nggak kaku, kamu bebas pake t-shirts, jeans, sneakers. Yang penting jangan terlalu banyak mengekspos bagian tubuhmu yang sensitif. Kamu tidak perlu terlalu memikirkan penampilan yang formal atau berpakaian rapi setiap hari. Karena di Australia kenyamanan dan ekspresi diri lebih dihargai daripada keseragaman.

Untuk informasi mengenai studi di luar negeri dan juga berbagai jurusan, kamu bisa temukan informasi aktualnya di sini. SUN Education bekerja sama dengan berbagai institusi top dunia di luar negeri seperti Amerika, Kanada, Australia, Selandia Baru, Inggris, Eropa, Jerman, dan juga Asia. Jika membutuhkan informasi terkini, follow media sosial SUN Education di Instagram, TikTok dan YouTube. Kamu juga bisa melakukan konsultasi GRATIS melalui Hotline di 0821 33 34 35 36 atau datang langsung ke kantor SUN Education yang terdekat di kotamu.

 

Download SUN Education Mobile App atau baca SUN E-Guidebook untuk akses informasi lebih mudah dan GRATIS!

informasi kuliah di luar negeri terbaru

Shortcut