Sejarah Korea Selatan
Sejarah Korea Selatan Dan Fakta Unik Bernilai Historis Negeri Ginseng
30 April 2025
20 Mata Kuliah Jurusan Administrasi Yang Akan Kamu Temui Selama Kuliah
30 April 2025

Jangan Salah Pilih! Ini Perbedaan Kuliah di China dan Indonesia

Perbedaan Kuliah di China Dengan Indonesia

Kamu yang bercita-cita melanjutkan studi ke China pasti penasaran bagaimana perbedaan sistem pendidikan tinggi antara China dan Indonesia bukan? Sebagai calon mahasiswa internasional, memahami perbedaan ini akan membantu kamu mempersiapkan diri dengan lebih baik.

Pengalaman kuliah di China tentu berbeda dengan apa yang kamu alami selama ini di Indonesia . Setiap aspek, mulai dari sistem pembelajaran hingga kehidupan sehari-hari, memiliki karakteristik unik yang perlu kamu pahami . Bareng SUN Education kita bahas apa sajaĀ  perbedaan-perbedaan yang akan kamu hadapi selama menempuh pendidikan di Negeri Tirai Bambu ini.

Jam Kuliah dan Jadwal Perkuliahan

Salah satu perbedaan paling mencolok yang akan kamu rasakan adalah sistem jam kuliah di China . Berbeda dengan Indonesia yang umumnya memiliki jadwal kuliah fleksibel, universitas di China menerapkan sistem yang lebih terstruktur dan ketat. Kamu akan menemukan bahwa jam kuliah di China lebih menyerupai jadwal sekolah menengah.

Di China, kamu biasanya harus masuk kuliah pada pukul 07.30 pagi dan selesai pada pukul 15.00 sore . Namun demikian, tidak jarang ada kelas tambahan yang berlangsung hingga sore hari . Perbedaan ini cukup signifikan jika dibandingkan dengan Indonesia, dimana kamu mungkin terbiasa dengan jadwal kuliah yang lebih fleksibel, bisa mulai dari pagi hingga malam .

Selain itu, mahasiswa di China juga harus mengikuti jadwal dari hari Senin hingga Jumat secara konsisten . Gaya hidup di China yang cenderung serba cepat tercermin dalam ritme akademik yang padat . Oleh karena itu, kamu perlu mempersiapkan mental untuk mengikuti jadwal yang lebih disiplin dibandingkan dengan kebiasaan kuliah di Indonesia.

Beban Tugas dan Tuntutan Akademik

Perbedaan signifikan lainnya terletak pada intensitas tugas yang akan kamu hadapi . Mahasiswa di China, termasuk di tingkat SMA, biasanya menghabiskan waktu setidaknya 12 jam sehari untuk kegiatan sekolah, pekerjaan rumah, bimbingan belajar, dan belajar mandiri . Meskipun data ini untuk tingkat SMA, tren serupa juga berlaku untuk tingkat universitas.

Tuntutan akademik di China sangat tinggi karena kompetisi yang ketat antar mahasiswa . Kamu akan menemukan bahwa setiap tugas, pekerjaan rumah, dan ujian berfokus pada persiapan menghadapi ujian-ujian besar . Berbeda dengan Indonesia yang mulai menerapkan sistem pembelajaran yang lebih holistik, China masih sangat menekankan pencapaian akademik berdasarkan nilai .

Selanjutnya, budaya kompetisi di China juga tercermin dalam cara guru atau dosen menampilkan nilai dan peringkat mahasiswa . Hal ini berbeda dengan Indonesia dimana nilai biasanya bersifat lebih privat . Kamu perlu mempersiapkan mental untuk menghadapi lingkungan yang sangat kompetitif ini.

 

BACA JUGA:Ā A-Z Cara Kuliah ke China Dari Persiapan Awal Sampai Berangkat Kesana

 

Perlakuan Dosen Terhadap Mahasiswa

Hubungan antara dosen dan mahasiswa di China memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan Indonesia . Berdasarkan pengalaman mahasiswa Indonesia yang kuliah di China, dosen-dosen China cenderung lebih energik dan inspiratif dalam mengajar . Mereka sangat menikmati kegiatan mengajar dan melaksanakan tugas lainnya dengan antusias tinggi .

Namun, perbedaan budaya juga menciptakan dinamika yang unik dalam interaksi dosen-mahasiswa . Dosen di China umumnya memiliki ekspektasi tinggi terhadap mahasiswa internasional dan menerapkan standar yang sama dengan mahasiswa lokal . Kamu akan menemukan bahwa dosen China sangat menghargai kedisiplinan dan komitmen terhadap pembelajaran .

Menariknya, beberapa universitas di China bahkan memiliki dosen penutur asli Indonesia yang membantu memberikan konteks budaya kepada mahasiswa . Hal ini membantu menciptakan jembatan pemahaman antara sistem pendidikan Indonesia dan China . Dengan demikian, kamu tidak akan merasa sepenuhnya asing dalam lingkungan akademik China.

 

BACA JUGA:Ā Pentingnya Agen Kuliah untuk Kejar Mimpi Studi ke China

 

Bahasa Pengantar dalam Perkuliahan

Salah satu perbedaan fundamental yang akan kamu hadapi adalah bahasa pengantar kuliah . China menawarkan dua pilihan utama: program berbahasa Inggris dan program berbahasa Mandarin . Program berbahasa Mandarin fokus pada pembelajaran bahasa dan budaya China secara mendalam . Sebaliknya, program internasional berbahasa Inggris dirancang khusus untuk mahasiswa yang belum menguasai bahasa Mandarin .

Untuk program berbahasa Mandarin, kamu biasanya harus mengikuti program foundation selama satu tahun untuk mempelajari bahasa . Pengalaman belajar bahasa Mandarin langsung di China terbukti lebih efektif karena kamu akan terpapar bahasa tersebut setiap hari . Progres pembelajaran bahasa bisa sangat cepat, dalam waktu 6 bulan kamu sudah bisa melihat kemajuan signifikan .

Berbeda dengan Indonesia yang predominantly menggunakan bahasa Indonesia dalam perkuliahan, China mengharuskan kamu untuk beradaptasi dengan lingkungan multibahasa . Bahasa Inggris dan Mandarin menjadi bahasa instruksi untuk komunikasi formal dan informal di kampus . Oleh karena itu, persiapan bahasa menjadi kunci sukses studi di China.

 

BACA JUGA:Ā Mau Kuliah ke China? Cari Tahu Apa Saja Aplikasi yang Diblokir di Sana!

 

Kesulitan dan Tantangan Kuliah

Kuliah di China memiliki tantangan unik yang berbeda dengan Indonesia . Salah satu culture shock yang paling umum dialami mahasiswa Indonesia adalah perbedaan fasilitas, terutama sistem toilet yang menggunakan toilet jongkok tanpa air . Kamu juga akan menghadapi tantangan terkait pembatasan akses internet, dimana platform seperti Facebook, Instagram, dan Google tidak dapat diakses .

Kehidupan di China yang serba cepat, terutama di kota-kota besar, menciptakan ritme akademik yang intens . Kamu perlu beradaptasi dengan transportasi umum yang sangat padat, terutama pada jam sibuk . Perbedaan ini cukup signifikan jika dibandingkan dengan ritme kehidupan di sebagian besar kota di Indonesia.

Selain itu, perbedaan budaya dalam hal interaksi sosial juga menjadi tantangan tersendiri . Mahasiswa Indonesia perlu waktu untuk memahami norma sosial dan cara berkomunikasi yang efektif dengan mahasiswa lokal China . Namun, banyak mahasiswa Indonesia yang berhasil mengatasi tantangan ini dan bahkan mengembangkan perspektif yang lebih luas tentang budaya China .

Untuk informasi mengenai studi di luar negeri dan juga berbagai jurusan, kamu bisa temukan informasi aktualnya di sini. SUN Education bekerja sama dengan berbagai institusi top dunia di luar negeri seperti Amerika, Kanada, Australia, Selandia Baru, Inggris, Eropa, Jerman, dan juga Asia. Jika membutuhkan informasi terkini, follow media sosial SUN Education di Instagram, TikTok dan YouTube. Kamu juga bisa melakukan konsultasi GRATIS melalui Hotline di 0821 33 34 35 36 atau datang langsung ke kantor SUN Education yang terdekat di kotamu.

 

Download SUN Education Mobile App atau baca SUN E-Guidebook untuk akses informasi lebih mudah dan GRATIS!

informasi kuliah di luar negeri terbaru

Shortcut