Sumber: Freepik
Wawancara beasiswa adalah kegiatan di mana calon penerima dan pihak universitas saling bertemu untuk berkenalan lebih dekat juga menjadi salah satu faktor krusial bagi kedua pihak. Ada banyak hal yang harus kamu persiapkan untuk dapat mendaftar program beasiswa, baik itu dari segi akademik serta berbagai berkas. Salah satu tahapan dari seleksi beasiswa yang harus kamu lalui adalah sesi interview.
Sesi interview beasiswa sendiri dianggap sesi yang paling penting juga menentukan apakah kamu akan berhasil atau tidak. Oleh sebab itu, kamu benar-benar harus mempersiapkan sesi ini dengan baik.
Nah, kira-kira hal apa saja yang akan ditanyakan dalam sesi tersebut? Kali ini SUN Education akan memberitahu sedikit bocoran pertanyaan wawancara beasiswa serta jawabannya. Langsung cek aja yuk!
Hal pertama yang pasti ditanyakan dalam interview beasiswa adalah pertanyaan mengenai dirimu sendiri. Namun, hal yang dimaksud bukanlah informasi formal hingga personal seperti yang terdapat dalam resume atau CV-mu. Melalui pertanyaan ini kamu diminta untuk menceritakan keunikan dan kelebihan dirimu yang membuatmu berbeda dari pelamar lainnya.Ā
Kamu bisa menceritakan tentang blog atau channel Youtube yang kamu miliki. Kamu juga bisa menceritakan tentang hobimu yang unik seperti berpetualang, atau mungkin bakatmu dalam bermain catur. Sebisa mungkin buatlah hal ini menarik, namun tetap relevan dengan kebutuhan beasiswa. Ini Contoh Jawabannya jika mengambil scholarship di bidang teknologi informasi.Ā
“Halo! Perkenalkan nama saya Johan Sutrisno. Saya sangat berminat sekali dengan teknologi dan semua yang menggunakan logika. Seringkali saya mencari informasi mengenai cara membuat program dari internet. Saya senang membuat program sederhana menggunakan bahasa C++ dan JAVA.
Pernah sekali saya mengikuti lomba membuat program, namun sayang nya saya belum menang. Tapi semua itu tidak membuat saya patah semangat dan berhenti mempelajari programming. Saya memiliki hobi bermain rubik juga puzzle karena hal tersebut membutuhkan logika serta penalaran dalam memecahkan masalah.”
“Hello! my name is Johan Sutrisno. I am very interested in technology and all things related to logic. Oftenly I look for information on how to make programs from the internet especially youtube. I love to make simple programs using C++ and JAVA languages.
I was Once took part on a programming competition, but unfortunately I didn’t win. But all those things didn’t discouraged and stop me from learning programming. My hobby is playing rubick and puzzles because it requires logic and reasoning in solving problems.”
BACA JUGA:Ā Bingung Pilih Jurusan Kuliah Luar Negeri? Ini 10 Opsi yang Paling Diminati!
Pertanyaan interview beasiswa ini sering ditanya dalam interview beasiswa untuk melihat seberapa jauh kamu mengenali dirimu sendiri. Selain itu, pewawancara juga akan melihat apakah kamu bisa jujur dengan kelebihan dan kekuranganmu. Kamu akan butuh jawaban yang tricky untuk menjawab pertanyaan ini terutama saat bagian menjelaskan kekurangan.Ā
Nyatakan kelebihanmu dengan jujur disertai dengan contoh kasus yang membuktikan hal tersebut. Tetapi pilih yang memang benar-benar cocok dengan bidang yang nantinya akan kamu geluti. Misalkan kalau dalam bidang komunikasi, kamu bisa menjelaskan bahwa kamu adalah orang yang mudah bergaul atau supel. Jangan terlalu banyak menjawab mengenai kelebihanmu ya!
Selanjutnya, jujurlah mengenai kekuranganmu, namun pastikan hal tersebut disertai dengan bagaimana kamu mengatasinya. Misalnya kekuranganmu adalah pelupa, namun kamu sepenuhnya menyadari hal tersebut sehingga kamu selalu mencatat informasi serta hal-hal yang mungkin akan terlupa. Jangan pernah sekalipun membuat kelemahanmu seolah terdengar seperti kelebihan ya!
Simak cara menjawab pertanyaan ini, jangan sama persis dan kondisikan sesuai dengan keadaan mu ya!
“Kelebihan saya adalah saya merupakan seseorang yang sangat teliti terhadap detil kecil. Saya juga selalu berpikir kritis dan logis berdasarkan fakta. Saya juga senang mencoba mengembangkan ide yang sudah ada.”
“My strengths is, I am someone who pays close attention and small details. I also always think critically and logically based on facts. I also like to try to develop existing ideas.”
“Untuk kekurangan saya adalah seseorang yang sering menunda. Makanya saya mengatur alarm setiap hari untuk mengingat deadline pekerjaan yang saya kerjakan, dan jika mungkin meminta tugas lebih awal agar bisa memiliki tenggat waktu lebih lama.”
“My weakness is, i am someone who often postponing works. That’s why I set an alarm every day for deadline reminder of the work I’m currently working on, and if possible I will ask for assignments earlier so I can have a longer deadline.”
BACA JUGA:Ā 8 Syarat Kuliah Di Luar Negeri Yang Harus Lengkap Sebelum Berangkat
Jika kamu mendaftar dalam program beasiswa terkait akademik, pertanyaan ini biasanya adalah salah satu yang ditanyakan saat interview beasiswa. Tujuan pertanyaan ini adalah untuk melihat kecocokanmu dengan bidang yang akan kamu ambil saat menggunakan beasiswa yang diberikan. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah kamu memang punya minat di bidang tujuan.
Cara menjawab pertanyaan interview beasiswa yang satu ini sebenarnya tidak terlalu sulit, asalkan bisa mencari mata pelajaran yang berhubungan dengan beasiswa incaranmu. Misalkan jika dirimu mencoba mengambil beasiswa bidang aktuaria maka kamu bisa menjawab bahwa mata pelajaran yang kamu sukai adalah fisika, matematika.
Namun jangan lupa memberikan alasannya juga ya! Karena jika tidak maka jawabanmu hanya akan dianggap omong kosong. Berikut ini Contoh Jawaban jika dirimu mengambil beasiswa bidang hukum!
“Saya sangat senang mata pelajaran PPKN. Alasannya adalah karena dalam mata pelajaran PPKNĀ mengajarkan saya tentang undang-undang, hukum dan bagaimana cara peraturan berjalan berlaku di suatu negara. Bukan cuma itu saja mata pelajaran PPKN juga membangkitkan jiwa nasionalisme serta rasa keadilan dalam diri saya.”
“I really like Civil education subjects. The reason because in Civil education subjects it teaches me about laws, how regulations worksĀ that apply in a country. Not only that, Civil education subjects also awaken a spirit of nationalism also sense of justice within me. “
BACA JUGA:Ā Cara Mengatasi Mental Breakdown Saat Kuliah di Luar Negeri
Pertanyaan wawancara beasiswa ini dimaksudkan untuk melihat seberapa aktif kamu dalam kegiatan ekstrakurikuler. Banyak program beasiswa yang lebih menyukai siswa yang aktif baik dalam komunitas tertentu maupun klub bakat serta minat. Hal ini akan memberikan gambaran kepada pewawancara tentang kepribadian juga kecenderungan kamu dalam bersosialisasi.Ā
Ceritakan mengenai klub, organisasi atau komunitas yang kamu ikuti serta bagaimana keterlibatanmu di dalamnya. Misalnya jika kamu memegang posisi atau jabatan tertentu, pengalaman yang kamu dapatkan atau manfaat kegiatan tersebut untuk dirimu. Berikut contoh menjawab pertanyaan ini jika mengajukan beasiswa akuntansi ataupun aktuaria.
“Semasa sekolah dulu saya pernah ikut OSIS dan menjadi bendahara. Ketika memegang jabatan tersebut saya belajar banyak hal, seperti mengatur keuangan dan mencatat pengeluaran dan pemasukannya.
Saat menjadi bendahara saya harus teliti menghitung dan menyimpan uang yang di titipkan kepada saya. Saya juga belajar bahwa rasa percaya dari dan kepada orang lain sangatlah penting”
“During i was on high school, I used to join student councils and became treasurer. When I held that position I learned many things, such as managing finances and keeping track of expenses and income. When I became treasurer I had to be carefully calculate and keep the money that entrusted to me. I also learned that sense trust from and to others is very important”
BACA JUGA:Ā 11 Cara Mendapatkan Teman Saat Kuliah di Luar Negeri
Pertanyaan selanjutnya interview beasiswa ini biasanya ditanyakan untuk mengetahui pencapaian juga prestasi apa saja yang sudah kamu dapatkan selama sekolah. Hal ini adalah pertimbangan lanjutan dari pertanyaan sebelumnya mengenai kegiatan ekstrakurikuler. Namun dalam menjawabnya, kamu dapat menceritakan semua prestasi yang telah kamu capai.Ā
Sebutkan pencapaianmu misalnya seperti menjadi juara kelas atau mewakili sekolah dalam ajang olimpiade tertentu. Kamu juga dapat menyebutkan pencapaian non-akademis seperti menjadi perwakilan sekolah sebagai paskibra tingkat nasional, atau dipercaya memegang jabatan tertentu seperti menjadi ketua organisasi atau komunitas.
“Waktu kelas 10 saya pernah menjadi ranking pertama dalam satu angkatan untuk nilai pelajaran. Saat itu juga saya juga pernah menjadi runner-up lomba sains tingkat nasional. Saat kelas 12 saya pernah di percaya menjadi ketua panitia acara perpisahan sekolah.”
“When I was in grade 10, I was ranked first in a class for grades. At that time I was also win as runner-up in a national science competition. When I was in grade 12, I was entrusted with being leader of the student farewell event.”
BACA JUGA:Ā Kenapa Transkrip Nilai Dibutuhkan untuk Kuliah di Luar Negeri?
Selama menempuh pendidikan serta mengikuti berbagai macam kegiatan di sekolah, kamu pasti pernah menghadapi yang namanya kegagalan. Pertanyaan selanjutnya interview beasiswa ini membahas mengenai kegagalan, umumnya di maksudkan untuk melihat bagaimana kamu menyikapi kegagalan atau kesalahan. Pewawancara juga ingin tahu apa pelajaran yang kamu dapatkan setelah melakukan kesalahan atau mengalami kegagalan tersebut.Ā
Ceritakan tentang kesalahan yang pernah kamu perbuat atau kegagalanmu dalam sesuatu. Hal ini bisa seperti pernah gagal menjadi juara kelas atau kalah dalam pertandingan olimpiade mewakili sekolah.
Kamu juga bisa menceritakan kesalahan yang kamu perbuat misalnya seperti bergabung ke dalam klub yang tidak sesuai dengan bakat dan minat karena mengikuti teman.
Jangan lupa ceritakan juga bagaimana kamu memperbaiki kesalahan atau menghadapi kegagalan yang terjadi serta apa yang kamu pelajari dari hal tersebut.
“Dulu saya pernah gagal dalam mendapatkan juara pertama dalam lomba matematika tingkat provinsi. Kegagalan tersebut saya sadari akibat kurang lamanya istirahat karenaterlalu banyak latihan, mengakibatkan fokus dan konsentrasi dalam menjawab kurang maksimal.
Dari sana saya menyadari betapa pentingnya istirahat yang cukup sebelum mengikuti kompetisi. Namun kegagalan tersebut tidak membuat saya patah semangan dan menyerah untuk mencoba lagi.”
“In the past, I failed to win first place in a provincial level of math competition. I realized that this failure was due to a lack of rest because i did too much practice, which resulted in lesser focus and concentration when answering the question.
From there I realized of how important it is to have enough rest before participating in a competition. But this failure did not discouraged me and gave up trying again.”
BACA JUGA: Cara Dapat Beasiswa S1 di Luar Negeri Paling Ampuh!
Pertanyaan standar interview beasiswa yang akan membahas mengenai rencana hidupmu setelah menempuh pendidikan. Jika saat ini kamu sedang berada di bangku SMA dan sedang dalam wawancara beasiswa untuk kuliah, maka kamu bisa menyebutkan juga rencanamu selama mengikuti perkuliahan.Ā
Jelaskan rencanamu setelah kamu lulus dari SMA, seperti bidang apa yang ingin kamu pelajari dan dalami. Lalu apa yang kamu harapkan bisa ketahui dan pelajari dalam bidang tersebut.
Selanjutnya kamu juga bisa menjelaskan apa saja yang ingin kamu capai selama berkuliah di jurusan tersebut seperti akan mencari kesempatan magang di perusahaan terkemuka. Berikut ini contoh bagaimana cara menjawab pertanyaan ini jika mengambil beasiswa di jurusan kedokteran.
“Setelah lulus sekolah saya berniat untuk melanjutkan pendidikan dengan kuliah jurusan kedokteran di luar negeri. Saat nanti mulai berkuliah saya akan mencari relasi untuk belajar bersama.
Saya juga berharap saat kuliah nanti bisa punya kesempatan praktik magang di rumah sakit terbaik dan mendapatkan pengalaman nyata dalam bidang kedokteran.”
“After graduating from high school, I intend to continue my education to higher level by studying abroad for medical major. When I start college, I will look for relationships to study together. I also hope that when Iam on college, I can have the opportunity to get internships at the best hospitals and gain real experience in medical field.”
Pertanyaan wawancara beasiswa yang satu ini seringkali keluar dalam bentuk yang berbeda-beda. Namun inti dari pertanyaan ini adalah pihak pemberi beasiswa ingin mengetahui timbal balik apa yang akan kamu berikan setelah selesai menimba ilmu di tempat mereka maupun masyarakat umum. Simak cara menjawabnya dibawah ini.
Cara menjawab pertanyaan yang satu ini akan sedikit situasional. Jika pihak pemberi beasiswa mewajibkan kamu untuk mengabdi setelah lulus, maka kamu cukup jawab akan mengabdi selama “xx” tahun dan memajukan kampus tersebut sesuai dengan ilmu yang kamu miliki.
Bisa juga kamu menjawab akan berkontribusi membantu bangsa dan negara dalam bidang yang sudah kamu pelajari.
“Nantinya setelah selesai dalam mempelajari bidang studi biomedis, saya akan melakukan pengabdian pada universitas ini selama waktu tertentu. Setelah selesai pada pengabdian tersebut, saya akan melanjutkan penelitian ilmu biomedis dan melakukan inovasi yang saya harapkan akan membantu bidang kesehatan di masa mendatang ”
“After i finished my study in biomedical science,Ā i will devote myself for this university for certain times.Ā After finishing my devotion, i will continue my research in biomedical science and doing innovation that i hope will helping health sector in futures.”
Pertanyaan interview beasiswa ini seringkali menjadi pertanyaan penutup yang paling penting dalam interview. Ketika kamu sudah sampai pada tahap wawancara beasiswa, biasanya kamu sudah di nilai hebat juga memiliki poin yang di inginkan oleh pemberi beasiswa.
Namun, kandidat lain yang sampai pada tahap yang sama juga tidak kalah hebat serta beberapa mungkin jauh lebih hebat. Dalam hal ini, kamu perlu meyakinkan penerima bahwa kamu layak dipilih juga hal apa yang kamu tawarkan jika berhasil di pilih.Ā
Nyatakan kembali bahwa kamu memiliki kriteria serta visi dan misi yang sama dengan pemberi beasiswa. Selain itu sampaikan pula hal lain yang akan membuatmu dinilai lebih seperti kesediaanmu untuk ikut aktif dalam mengikuti segala kegiatan terkait seperti menjadi duta atau relawan. Berikut Contoh Jawaban jika mengambil beasiswa bidang farmasi maupun biomedik.
“Alasan utama saya mengambil beasiswa ini adalah saya ingin ikut berkontribusi dalam pengembangan bidang kesehatan. Banyak penyakit baru maupun lama yang belum di temukan obatnya, dan hal tersebut bisa saja mengancam kelangsungan hidup umat manusia.
Salah satu yang paling nyata adalah HIV/AIDS dimana sudah memakan banyak korban hingga saat ini belum di temukan obatnya. Makanya dengan bantuan beasiswa ini saya berniat untuk aktif dalam kegiatan penelitian obat maupun alat medis demi menyembuhkan penyakit-penyakit mematikan tersebut”
“The main reason I took this scholarship is that I want to contribute to the development of the health sector. There are many new and old diseases for which no cure has been found, and this could threaten the survival of mankind.
One of the most obvious is HIV/AIDS, which has claimed many victims, so far no cure has been found. Therefore, with the help of this scholarship, I intend to be active in research on drugs and medical devices to cure these deadly diseases.”
Salah satu pertanyaan wawancara beasiswa yang agak tricky untuk di jawab saat kamu menghadapi interview. Karena hal ini di tanyakan bukan untuk mengetahui mengenai apa yang dirimu suka. Melainkan pihak akademik ingin tahu apakah kamu bisa memberikan kesan positif terhadap panutanmu dan mengikuti hal baik dari mereka.
Kamu bisa menjawab pertanyaan beasiswa ini dengan memberikan sosok paling dekat dengan dirimu, yaitu ibu atau ayah. Bisa juga dengan menjawab seseorang yang berkutat dalam bidang studi yang kamu incar, walaupun akan terdengar seperti mengada-ada.
Tapi jika memang hal tersebut benar, kamu harus memberikan alasan yang memang mendukung. Bisa juga dengan menjawab selebriti yang memang berprestasi.
“Saya sangat mengagumi B.J. Habibie. Karena beliau merupakan seorang sosok hebat dalam bidang aviasi yang di akui dunia. Bukan hanya karena prestasi beliau saja, tetapi juga dedikasi beliau dalam mengabdikan diri demi bangsa dan negara asalnya.
Walaupun di negara lain beliau bisa mendapatkan penghasilan lebih banyak namun tidak tergiur karena rasa cinta tanah air B.J. Habibie begitu besar.”
“I really admire B.J. Habibie. Because he was a great figure on aviation field who is recognized by the world. Not only for his achievements, but also for his dedication in devoting himself for the sake of his nation and country of origin. Even though in other countries he can earn more money, but he were not tempted because B.J. Habibie’s love for his homeland are so great.”
Salah satu pertanyaan beasiswa yang pasti akan keluar dalam interview beasiswa manapun. Tidak mungkin jika kamu memilih suatu universitas tanpa ada alasan yang jelas. Dari sini juga pihak institusi bisa melihat apakah kamu memang orang yang layak mereka terima.
Semakin kuat alasanmu berarti makin lama juga kamu melakukan riset terhadap pilihan kampus tersebut. Kalau kamu bingung, kamu bisa mengecek cara menjawabnya dibawah ini.
Cara menjawab pertanyaan yang satu ini sebenarnya tidak terlalu sulit. Kamu bisa menghubungkan tentang kualitas dan kredibilitas dari kampus tujuanmu dan mengapa alasan tersebut akan membantu kamu dalam studi. Kamu juga menjawabnya dengan mempertibangkan visi misi, kegiatan,Ā hingga alumni dari kampus tersebut.
“Alasan mengapa saya memilih university of waterloo dalam melanjutkan studi manajemen adalah karena sistem pendidikan dan kurikulumnya yang terbaik di kanada. Dengan sistem pendidikan yang terbaik, pastinya akan membantu dalam mengembangkan pengetahuan saya dalam bidang Manajemen.
Kemudian saya sendiri sangat tertarik juga pada program dan kegiatan yang ditawarkan university of waterloo, dan kebanyakan kegiatan tersebut tidak ada di perguruan tinggi lain. ”
“The reason why I chose University of Waterloo to continue my management studies is because their education system and curriculum are the best in Canada. With best education system, it will surely help me develop my knowledge in my study for management. Next I am very interested in the programs and activities offered by university of waterloo, and most of these activities are unlikely available at other universities.”
Pihak pemberi beasiswa ingin tahu kemampuan kolaborasi dan kepemimpinanmu. Di dunia akademis dan profesional, kerja tim adalah kunci sukses. Mereka butuh kandidat yang bisa beradaptasi, komunikatif, dan berkontribusi positif dalam lingkungan multikultural.
Gunakan metode STAR (Situation, Task, Action, Result). Ceritakan situasi konkret, jelaskan tugasmu, tindakan yang diambil, dan hasil yang dicapai. Fokus pada peranmu dalam tim dan pembelajaran yang didapat.
“Saat menjadi ketua panitia acara sosial di kampus, saya memimpin tim 15 orang dengan latar belakang berbeda. Tantangan terbesar adalah menyelaraskan visi dan mengelola konflik pendapat. Saya menerapkan sistem komunikasi terbuka melalui meeting rutin dan platform digital untuk koordinasi. Hasilnya, acara berhasil mengumpulkan dana 50 juta rupiah untuk korban bencana alam, dan tim kami menjadi lebih solid.”
“During my time as chairperson of a social event committee at university, I led a diverse team of 15 people. The biggest challenge was aligning different visions and managing conflicting opinions. I implemented an open communication system through regular meetings and digital platforms for coordination. As a result, we successfully raised 50 million rupiah for disaster victims, and our team became more cohesive.”
Jangan sampai pertanyaan wawancara beasiswa yang satu ini membuatmu “down”. Soalnya besar kemungkinan kalau hal ini akan ditanyakan penyedia beasiswa untuk mengukur daya juangmu. Mereka akan menilai seberapa gigih tekadmu untuk melanjutkan studi. Berikut ini jawaban dan Contoh Jawabannya:
Jawaban dari beasiswa ini akan sedikit sulit, kamu harus memilih kata-kata dengan baik dan juga memberikan jawaban yang membuat kamu terlihat pantang menyerah.
Kamu bisa menjawab secara sederhana yaitu “mencoba lagi tahun depan” tetapi hal ini kurang powerful dan sangat klise. Jadi jawablah kamu akan mencoba beasiswa lain dengan bidang serupa hingga kamu berhasil, dan jika tidak berhasil terus-terusan, maka kamu akan belajar secara otodidak dan menunggu kesempatan berikutnya lagi.
“Kalau saya tidak mendapatkan beasiswa bidang sains di universitas ini, saya tidak akan putus asa dan akan bangkit lagi. Saya akan mencoba jenis beasiswa lain dengan bidang sains di universitas lain hingga saya berhasil.
Namun jika saya terus-terusan gagal untuk mendapatkannya, maka saya akan belajar bidang sains ini secara otodidak dan menunggu kesempatan berikutnya dengan persiapan lebih matang lagi.”
“If i failed on getting this scholarship for science on this university, i will never give up and raise again. I will try other kind of scholarship for science at other university until i succeeded. However if i kept failed on getting it, so iam going to self-taught study my science knowledge and waiting another chance, so i will had better preparation.”
Setiap manusia pastinya mempunyai masalah yang beragam dan akan berbeda baik kecil maupun besar antara satu sama lainnya. Pertanyaan wawancara beasiswa ini akan sedikit memakan waktu, tergantung dari besar dan serius masalahnya. Dari pertanyaan ini juga pewawancara beasiswa ingin mengetahui latar belakang serta kejujuranmu.
Kamu harus bisa menceritakan masalah terbesar yang pernah kamu hadapi secara lengkap tanpa dikurang-kurangi. Setelah itu kamu jelaskan bagaimana caranya kamu menyelesaikan masalah tersebut dengan baik tanpa sedikitpun kesalahan yang akan menimbulkan masalah lainnya.
Jangan khawatir walaupun masalah tersebut berhubungan dengan hukum, karena jika kamu bisa menjawab penyelesainnya dengan baik, maka hal ini bisa menambah value kamu. Berikut ini contoh singkat cara menjawabnya
“Saat dulu di SMP kelas 11 saya pernah di tangkap polisi karena ikut tawuran antar sekolah, dan sempat di penjara selama beberapa bulan. Saya saat itu juga terkena skors berat dan hampir dikeluarkan.
Selama meringkuk di dalam sel tersebut saya sangat menyesal dan berfikir kalau saya sangat bodoh ketika melakukan hal tersebut.
Akhirnya setelah keluar dari sana, saya bertekad untuk tidak melakukan hal tersebut lagi dan apapun yang melanggar hukum. Kemudian saya bertekad untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan kemudian nilai saya yang tadinya buruk berangsur-angsur membaik.
Akhirnya pada saat SMA hasil tekad saya menunjukan hasil, menjadikan saya juara kelas terus menerus dan bisa memenuhi syarat untuk melamar beasiswa ini.”
“When I was in 11th junior high school, I was caught by the police for participating in schools brawl, and was jailed for several months cause of it. At that time, I also received a heavy scorsing and was about to be expelled from schools. While I was in that cell, I was really regretting for what i’ve done and thought that I was really stupid doing those things.
Finally after leaving from there, I was determined not to do those thing anymore and everything that violates the law. Then I made up my mind to study hard and then little by little my previous bad score is improving.
Finally, when I was in high school, my determination showed its results, i was becoming top student continuously and being able to qualify to apply for this scholarship.”
Salah satu pertanyaan wawancara beasiswa yang wajib kamu jawab dengan tepat. Pasalnya melalui pertanyaan ini pihak pemberi beasiswa bisa menilai bagaimana nantinya kamu menghadapi stress, terutama saat menjalani studi nantinya.
Kamu harus mengakui kalau memang adakalanya momen dimana stress akan menyerangmu. Kemudian menjawab bagaimana caranya kamu melewati hal tersebut, dan apakah masalah tersebut tidak akan mengganggumu di kemudian hari.
“Dalam menghadapi beberapa macam masalah saya terkadang merasa stress. Namun semua hal tersebut saya lalui secara cepat, karena saya mempunyai manajemen emosi yang baik. Saya tidak akan membuat sebuah masalah berlarut-larut dalam pikiran saya hingga mengganggu dan memecah fokus saya terhadap apa yang saya sedang kerjakan, termasuk dalam belajar suatu mata kuliah.”
“In dealing with various kinds of problems I admit that I sometimes feel stressed. But I get through all of those things quickly, which is because I have good emotional management. I will not let a problem drag on my mind and will avoid it to interferes and breaks my focus on what I am doing. currently working on, including studying a course.”
Interviewer ingin memastikan kamu punya passion genuine, bukan sekadar ikut trend. Mereka mencari kandidat yang punya motivasi kuat dan visi jelas tentang masa depan, karena ini akan menentukan konsistensi dan dedikasi selama studi.
Ceritakan momen “aha!” yang membuatmu jatuh cinta pada bidang tersebut. Hubungkan dengan pengalaman pribadi, aspirasi karier, dan kontribusi yang ingin kamu berikan untuk masyarakat.
“Motivasi saya dalam bidang teknologi informasi dimulai saat melihat kakek saya kesulitan menggunakan teknologi digital. Saya menyadari betapa pentingnya menciptakan teknologi yang user-friendly untuk semua kalangan. Pengalaman mengajar kakek menggunakan smartphone membuka mata saya bahwa teknologi seharusnya memudahkan hidup, bukan mempersulit. Saya ingin mengembangkan solusi teknologi yang inklusif dan accessible untuk generasi senior.”
“My motivation in information technology began when I saw my grandfather struggling with digital technology. I realized how important it is to create user-friendly technology for all demographics. Teaching my grandfather to use a smartphone opened my eyes that technology should simplify life, not complicate it. I want to develop inclusive and accessible technological solutions for senior generations.”
Pertanyaan ini ditanyakan oleh pewawancara dengan tujuan mereka ingin mengetahui pengalaman hidup apa yang memotivasimu untuk mengambil beasiswa.
Dari pertanyaan tersebut juga pewawancara bisa melihat potensi kamu dalam menempuh pendidikan. Kamu harus menceritakan pengalaman besar yang relevan dengan bidang studi dari beasiswa yang diambil, entah itu masalah ataupun prestasi. Mereka ingin melihat bagaimana kamu merespon dan mengatasi peristiwa penting dalam hidup.
Pertama berikan terlebih dahulu alasan mengapa kejadian tersebut merupakan pengalaman terbesar yang pernah kamu hadapi. Selanjutnya kamu bisa mulai dengan memberikan latar belakang tentang pengalaman tersebut. Kemudian ceritakan apa yang terjadi, di mana, kapan, dan siapa yang terlibat.
Lalu jelaskan tantangan utama yang dihadapi dalam pengalaman tersebut serta bagaimana sikapmu dalam menghadapi situasi . Ceritakan secara jelas langkah konkret yang kamu ambil untuk mengatasi tantangan tersebut.
“Pengalaman terbesar dalam hidup saya adalah ketika saya terlibat dalam proyek bantuan masyarakat di desa terpencil. Pada saat itu, saya bergabung dengan sebuah kelompok sukarelawan untuk membantu membangun akses air bersih dan infrastruktur dasar di desa tersebut.
Tantangan utama yang kami hadapi adalah kondisi medan yang sulit dijangkau serta keterbatasan sumber daya. Namun, kami sangat termotivasi oleh semangat gotong royong. Dalam pengalaman ini saya sadar betapa pentingnya kerja tim, kepemimpinan, adaptabilitas hingga komunikasi. Kami berhasil merancang sistem air bersih yang efisien dan memberikan pelatihan kepada warga desa untuk merawatnya.”
“The biggest experience in my life when I was involved in a community assistance project at a remote village. At that time, I joined a group of volunteers to help build access to clean water and basic infrastructure in the village.
The main challenges we face are terrain conditions which are difficult to reach and limited resources. However, we are highly motivated by the spirit of gotong royong. In this experience I realized how important teamwork, leadership, adaptability and communication are. We succeeded in designing an efficient clean water system and providing training to village residents to maintain it.”
Bisa dibilang pertanyaan ini akan kamu sering temui juga dalam wawancara beasiswa. Pihak penyelenggara ingin melihat seberapa baik kamu dalam mengelola waktu serta kemampuanmu menyelesaikan tugas dengan efisien.
Dari pertanyaan ini juga pewawancara bisa menilai kualitas kepemimpinan, kemampuan organisasi, hingga ketekunan kamu dalam menghadapi tantangan akademik maupun aktivitas lainnya.
Kamu bisa memulai dari jelaskan caramu mengelola waktu. Berikan contoh langkah yang kamu lakukan dalam melakukannya, misal dengan membuat daftar prioritas. Bisa juga dengan menceritkan bagaimana cara kamu memecah tugas besar menjadi tugas-tugas yang lebih kecil agar lebih efisien.
Jika ada kamu juga bisa menceritakan pengalaman tentang situasi di mana kamu berhasil menyelesaikan tugas atau proyek dengan tenggat waktu yang ketat.
“Terima kasih atas pertanyaannya. Saya percaya bahwa pengelolaan waktu dan penyelesaian tugas yang efisien sangat penting dalam mencapai tujuan akademik dan pribadi saya. Pertama, saya akan membuat daftar prioritas untuk menentukan tugas mana yang paling mendesak dan memerlukan lebih banyak waktu. Saya biasanya menggunakan kalender atau aplikasi pengelolaan tugas untuk memastikan bahwa setiap tugas memiliki jangka waktu yang ditetapkan.
Kedua, saya cenderung memecah tugas besar menjadi tugas-tugas yang lebih kecil serta lebih terkelola. Dengan cara ini, saya bisa fokus pada langkah-langkah konkret yang harus diambil dan memastikan bahwa saya tetap berada dalam jalur yang benar. Saat menghadapi kesulitan atau tantangan dalam menyelesaikan tugas, saya tidak ragu untuk mencari bantuan.
Sebagai contoh konkret, ketika saya sedang mengerjakan proyek penelitian, saya menemukan bahwa saya memiliki banyak tugas sekaligus, termasuk mengumpulkan data, menganalisis hasil, dan menulis laporan. Untuk mengatasinya, saya merencanakan jadwal harian yang jelas, membagi waktu untuk masing-masing tugas, dan menetapkan batas waktu untuk setiap tahap.”
“Thank you for the question. I believe that time management and efficient completion of tasks are very important in achieving my academic and personal goals. First, I will create a priority list to determine which tasks are most urgent and require more time. I usually use a calendar or a task management app to ensure that each task has a set due date.
Second, I tend to break large tasks down into smaller, more manageable tasks. This way, I can focus on concrete steps to take and ensure that I stay on the right track. When I encounter difficulties or challenges in completing a task, I don’t hesitate to seek help.
As a concrete example, when I was working on a research project, I found that I had many tasks going on at once, including collecting data, analyzing results, and writing reports. To overcome this, I plan a clear daily schedule, allocate time for each task, and set deadlines for each stage.”
Pertanyaan beasiswa ini dikeluarkan karena pewawancara ingin tahu apakah kamu memiliki kebiasaan membaca di luar tugas akademik. Pewawancara ingin tahu kemampuan analisismu, dengan menilai caramu menjelaskan pelajaran dari buku tersebut.
Melalui pertanyaan ini juga pewawancara beasiswa mungkin juga ingin tahu apakah bacaanmu relevan dengan bidang studi yang kamu pilih. Selain itu caramu menjawab menunjukkan kemampuanmu dalam mengomunikasikan ide secara jelas dan ringkas.
Pastikan kamu memilih buku yang benar-benar dibaca, bukan yang didengar dari orang lain atau hanya baca ringkasannya. Pilihlah buku yang memang kamu baca baru-baru ini agar detailnya masih segar di ingatan.
Mulai dengan menyebutkan judul buku serta penulisnya dengan jelas untuk menunjukkan kalau dirimu memperhatikan detail. Lalu berikan gambaran umum tentang isi buku dalam 1-2 kalimat untuk memberikan konteks agar pewawancara memahami inti buku tersebut.
Untuk insight yang didapatkan cukup pilih 1-3 poin utama yang kamu pelajari dari buku tersebut. Jika memungkinkan, kaitkan intisari dari buku tersebut dengan bidang studi dari beasiswamu.
“Buku terakhir yang saya baca adalah ‘Sapiens: A Brief History of Humankind’ karya Yuval Noah Harari. Buku ini memberikan gambaran komprehensif tentang evolusi manusia dari zaman prasejarah hingga era modern.
Yang paling menarik bagi saya adalah bagaimana Harari menjelaskan peran ‘fiksi bersama’ seperti agama, uang, dan negara dalam memungkinkan kerja sama skala besar antar manusia. Ini membuat saya merefleksikan bagaimana struktur sosial dan ekonomi yang kita anggap given sebenarnya adalah konstruksi manusia yang bisa berubah.
Sebagai calon mahasiswa ekonomi, buku ini memperluas perspektif saya tentang bagaimana sistem ekonomi berkembang sepanjang sejarah. Ini menginspirasi saya untuk lebih kritis dalam memahami sistem ekonomi saat ini dan berpikir tentang kemungkinan inovasi di masa depan.
Selain itu, gaya penulisan Harari yang menggabungkan berbagai disiplin ilmu – dari biologi hingga antropologi – menunjukkan kepada saya pentingnya pendekatan interdisipliner dalam memahami masalah kompleks. Ini memperkuat keinginan saya untuk tidak hanya fokus pada ekonomi, tapi juga mempelajari bidang terkait seperti sosiologi dan psikologi selama studi saya nanti.”
“The last book I read was ‘Sapiens: A Brief History of Humankind’ by Yuval Noah Harari. This book provides a comprehensive overview of human evolution from prehistoric times to the modern era.
What interests me most is how Harari explains the role of ‘shared fictions’ such as religion, money and the state in enabling large-scale cooperation between people.
This made me reflect on how the social and economic structures that we consider given are actually human constructions that can change.
As an aspiring economics student, this book broadened my perspective on how economic systems have developed throughout history. This inspired me to be more critical in understanding the current economic system and think about the possibilities for future innovation.
Additionally, Harari’s writing style combines multiple disciplines ā from biology to anthropology ā showed me the importance of an interdisciplinary approach in understanding complex problems. This strengthened my desire to not only focus on economics, but also study related fields such as sociology and psychology during my future studies.”
Pertanyaan wawancara beasiswa selanjutnya ini ditanyakan pewawancara karena mereka ingin menilai kemampuan analitis, kematangan berpikir, hingga pendekatanmu dalam menyelesaikan masalah.
Dari pertanyaan ini juga mereka akan tahu apakah kamu dapat berpikir secara sistematis dengan menggunakan pertimbangan dari berbagai faktor hingga membuat keputusan yang bijaksana. Karena kemampuan mengambil keputusan yang baik sangat penting dalam konteks akademik.
Saat ingin menjawab pertanyaan wawancara beasiswa ini kamu sebaiknya menjelaskan proses pengambilan keputusan secara terstruktur. Mulailah dengan menggambarkan bagaimana caramu mengidentifikasi masalah atau dari pilihan yang ada.
Kemudian, jelaskan bagaimana cara kamu mengumpulkan informasi yang relevan serta mempertimbangkan berbagai alternatif pilihan keputusan. Penting juga untuk menyebutkan bahwa kamu mempertimbangkan konsekuensi jangka pendek hingga jangka panjang dari setiap pilihan.
Kamu juga bisa menyebutkan bahwa kamu kadang berkonsultasi dengan ahli dalam batasan tertentu. Akhiri dengan menjelaskan bagaimana akhirnya kamu membuat keputusan sampai mengevaluasi hasilnya.
Pastikan untuk memberikan contoh konkret dari pengalaman kamu untuk mendukung penjelasanmu.
“Dalam mengambil keputusan, saya biasanya mengikuti pendekatan sistematis. Pertama, saya mengidentifikasi masalah atau pilihan yang ada dengan jelas. Misalnya, ketika memutuskan jurusan kuliah, saya mulai dengan mendata semua opsi yang menarik bagi saya.
Selanjutnya, saya mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang setiap pilihan. Untuk contoh pemilihan jurusan tadi, saya melakukan riset tentang prospek karir, kurikulum, dan reputasi program di berbagai universitas. Saya juga berbicara dengan alumni dan profesional di bidang tersebut.
Setelah itu, saya menganalisis pro dan kontra dari setiap opsi, mempertimbangkan faktor-faktor seperti minat pribadi, kemampuan saya, prospek masa depan, dan dampaknya terhadap tujuan jangka panjang saya. Saya juga mempertimbangkan sumber daya yang tersedia dan kendala yang mungkin saya hadapi.
Dalam kasus-kasus tertentu, saya berkonsultasi dengan mentor atau orang yang saya percaya untuk mendapatkan perspektif tambahan. Namun, saya selalu ingat bahwa keputusan akhir ada di tangan saya.
Setelah mempertimbangkan semua faktor ini, saya membuat keputusan. Saya berusaha untuk tidak terlalu lama dalam fase pengambilan keputusan, karena saya percaya bahwa keputusan yang baik seringkali lebih baik daripada keputusan yang sempurna tapi terlambat.
Setelah mengambil keputusan, saya berkomitmen untuk menjalankannya dengan sebaik mungkin. Namun, saya juga selalu mengevaluasi hasilnya dan belajar dari setiap keputusan untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan saya di masa depan.
Pendekatan ini membantu saya membuat keputusan yang terinformasi dan selaras dengan tujuan jangka panjang saya, seperti ketika saya memutuskan untuk mengambil jurusan Teknik Lingkungan dan kemudian melamar beasiswa ini untuk melanjutkan studi di bidang yang sama.”
“In making decisions, I usually follow a systematic approach. First, I identify the problem or options clearly. For example, when deciding on a college major, I start by listing all the options that interest me.
Next, I gathered as much information as possible about each option. For the example of choosing a major, I did research on career prospects, curriculum and reputation of programs at various universities. I also talk to alumni and professionals in the field.
After that, I analyzed the pros and cons of each option, considering factors such as personal interests, my abilities, future prospects, and their impact on my long-term goals. I also consider the resources available and the obstacles I might face.
In certain cases, I consult with mentors or people I trust to gain additional perspective. However, I always remember that the final decision is in my hands.
After considering all these factors, I made my decision. I try not to take too long in the decision-making phase, because I believe that a good decision is often better than a perfect but late decision.
After making a decision, I committed to carrying it out as best as possible. However, I also always evaluate the results and learn from each decision to improve my decision-making process in the future.
This approach helped me make decisions that were informed and aligned with my long-term goals, such as when I decided to major in Environmental Engineering and then applied for this scholarship to continue my studies in the same field.”
Pertanyaan interview beasiswa selanjutnya ditanyakan pewawancara karena ingin memastikan bahwa kamu dapat mengatasi tantangan sosial yang mungkin muncul selama masa studi. Karena selama studi kamu akan berinteraksi dengan berbagai individu dari latar belakang yang berbeda.
Kemampuan untuk menangani konflik secara efektif menunjukkan kedewasaan, kepemimpinan, serta keterampilan interpersonal yang baik. Semua hal tersebut merupakan kualitas yang diinginkan dalam seorang penerima beasiswa.
Dalam menjawab pertanyaan interview beasiswa ini sebaiknya menjelaskan pendekatanmu dalam menangani konflik secara sistematis juga dewasa. Mulailah dengan menekankan pentingnya komunikasi yang baik serta sikap yang tenang.
Jelaskan bahwa kamu akan berusaha memahami akar masalah dengan melihat dari sudut pandang semua pihak yang terlibat. Tekankan kemauanmu untuk mencari solusi yang menguntungkan semua pihak (win-win solution) hingga kesediaan kamu untuk berkompromi jika diperlukan.
Penting juga untuk menyebutkan bahwa kamu akan mencari bantuan atau mediasi dari pihak yang berwenang jika konflik tidak dapat diselesaikan secara pribadi.
Akhiri dengan menekankan bahwa dirimu melihat konflik sebagai kesempatan untuk belajar juga berkembang. Jika memungkinkan, berikan contoh singkat dari pengalaman nyata yang pernah kamu alami dalam menangani konflik di masa lalu.
“Jika terjadi suatu konflik, pendekatan saya adalah tetap tenang dan menanganinya secara proaktif dan konstruktif. Pertama-tama, saya akan berusaha memahami akar permasalahan dengan mendengarkan semua pihak yang terlibat. Saya percaya bahwa komunikasi yang jelas dan terbuka adalah kunci dalam menyelesaikan konflik.
Setelah memahami situasinya, saya akan mencoba melihat masalah dari berbagai sudut pandang. Ini penting untuk membangun empati dan menemukan solusi yang dapat diterima oleh semua pihak. Saya akan fokus pada masalah, bukan pada individu, untuk menghindari konflik menjadi personal.
Selanjutnya, saya akan berusaha menemukan solusi yang menguntungkan semua pihak. Ini mungkin melibatkan brainstorming ide bersama pihak-pihak yang terlibat atau mencari kompromi yang dapat diterima. Saya percaya bahwa fleksibilitas dan kemauan untuk berkompromi sangat penting dalam menyelesaikan konflik.
Jika konflik terjadi dalam konteks akademik atau profesional dan tidak dapat diselesaikan secara pribadi, saya tidak akan ragu untuk mencari bantuan dari pihak yang berwenang, seperti dosen pembimbing atau koordinator program. Saya menghargai hirarki dan prosedur yang ada dalam institusi.
Terakhir, saya selalu berusaha untuk belajar dari setiap konflik yang saya alami. Saya melihatnya sebagai kesempatan untuk mengembangkan keterampilan komunikasi dan pemecahan masalah saya.
Sebagai contoh, saat bekerja dalam proyek kelompok di universitas, pernah terjadi perbedaan pendapat yang tajam tentang pendekatan yang harus diambil. Saya mengambil inisiatif untuk mengadakan pertemuan di mana setiap anggota bisa mengutarakan idenya.
Dengan mendengarkan semua sudut pandang dan berfokus pada tujuan bersama, kami berhasil mencapai kompromi yang mengintegrasikan elemen-elemen terbaik dari setiap ide. Pengalaman ini mengajarkan saya nilai dari kolaborasi dan komunikasi yang efektif dalam menyelesaikan konflik.”
“If a conflict occurs, my approach is to remain calm and handle it proactively and constructively. First of all, I will try to understand the root of the problem by listening to all parties involved. I believe that clear and open communication is the key to resolving conflict.
After understanding the situation, I will try to look at the problem from different angles. This is important to build empathy and find solutions that are acceptable to all parties. I will focus on the problem, not the individual, to avoid the conflict becoming personal.
Next, I will try to find a solution that benefits all parties. This may involve brainstorming ideas with the parties involved or finding an acceptable compromise. I believe that flexibility and a willingness to compromise are essential in resolving conflict.
If a conflict occurs in an academic or professional context and cannot be resolved personally, I will not hesitate to seek help from someone in authority, such as a supervisor or program coordinator. I respect the hierarchy and procedures that exist in institutions.
Lastly, I always try to learn from every conflict I experience. I saw it as an opportunity to develop my communication and problem-solving skills.
For example, while working on a group project at university, there was a sharp disagreement about what approach to take. I took the initiative to hold a meeting where each member could express his ideas. By listening to all points of view and focusing on a common goal, we managed to reach a compromise that integrated the best elements of each idea. This experience taught me the value of collaboration and effective communication in resolving conflict.”
Pertanyaan wawancara beasiswa ini ditanyakan karena pewawancara ingin memahami sejauh mana dukungan keluarga mempengaruhi perjalanan pendidikan kandidat. Jawaban terhadap pertanyaan interview ini membantu pewawancara mengenali nilai-nilai keluarga serta lingkungan sosial yang mendukung perkembangan kandidat.
Hal ini penting karena dukungan keluarga bisa sangat berpengaruh dalam motivasi, keberhasilan akademis, hingga pengembangan pribadi penerima beasiswa.
Cara menjawab pertanyaan wawancara beasiswa ini adalah dengan menjelaskan secara konkret bagaimana keluargamu telah berperan dalam pendidikan kamu. Kamu bisa menceritakan bentuk dukungan yang diberikan oleh keluarga, baik itu dukungan moral, finansial, atau bahkan dalam bentuk bimbingan serta inspirasi.
Jika relevan, jelaskan bagaimana keluarga mempengaruhi pilihanmu menentukan karir atau bidang studi. Pastikan untuk menunjukkan rasa terima kasih serta bagaimana dukungan tersebut memotivasi Anda untuk meraih prestasi.
“Keluarga saya yang terdiri dari orang tua dan dua saudara telah memainkan peran penting dalam perjalanan pendidikan saya. Meskipun kami berasal dari latar belakang ekonomi menengah, orang tua saya selalu menekankan pentingnya pendidikan. Mereka bekerja keras untuk memastikan saya dan saudara-saudara saya mendapatkan pendidikan terbaik yang mereka mampu berikan.
Ayah saya merupakan seorang guru sekolah dasar, beliau sering membantu saya dengan pekerjaan rumah dan mendorong saya untuk berpikir kritis. Ibu saya meskipun tidak memiliki pendidikan formal yang tinggi, selalu mendukung aspirasi akademik saya dan mengajarkan nilai-nilai kerja keras dan ketekunan.
Mereka menciptakan lingkungan rumah yang kondusif untuk belajar, menyediakan buku-buku, dan mendorong saya untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler yang memperluas wawasan saya.
Dukungan keluarga saya menjadi kekuatan pendorong bagi saya untuk berprestasi di sekolah dan aktif dalam berbagai kompetisi akademik. Misalnya ketika saya memenangkan olimpiade sains tingkat provinsi, keluarga saya merayakannya dan mendorong saya untuk terus mengembangkan minat saya di bidang sains.
Melihat pengabdian ayah saya sebagai pendidik juga menginspirasi saya untuk memilih jurusan Pendidikan Sains di universitas. Saya berharap dapat mengikuti jejaknya dalam memberikan dampak positif pada masyarakat melalui pendidikan.
Dukungan dan nilai-nilai yang ditanamkan keluarga saya telah membentuk fondasi kuat bagi pencapaian akademik saya. Hal ini memotivasi saya untuk terus berusaha keras dan suatu hari nanti dapat memberikan kontribusi berarti bagi masyarakat, sebagai bentuk penghargaan atas pengorbanan dan dukungan yang telah mereka berikan.”
“My family consisting of my parents and two brothers have played an important role in my educational journey. Even though we come from a middle-class economic background, my parents have always emphasized the importance of education. They worked hard to ensure that my siblings and I got an education the best they can give.
My father is an elementary school teacher, he often helps me with homework and encourages me to think critically. Even though my mother did not have a high formal education, my mother always supported my academic aspirations and taught me the values āāof hard work and perseverance.
They created a home environment conducive to learning, provided books, and encouraged me to participate in extracurricular activities that broadened my horizons.
My family’s support is the driving force for me to excel at school and be active in various academic competitions. For example, when I won the provincial science olympiad, my family celebrated it and encouraged me to continue developing my interest in science.
Seeing my father’s dedication as an educator also inspired me to choose a science education major at university. I hope to follow in his footsteps in making a positive impact on society through education.
The support and values āāinstilled in me by my family have formed a strong foundation for my academic achievements. This motivates me to continue trying hard and one day be able to make a meaningful contribution to society, as a form of appreciation for the sacrifices and support they have provided.”
Pertanyaan interview beasiswa ini ditanyakan pewawancara karena mereka ingin mengetahui apakah gaya kepemimpinanmu apakah selaras dengan budaya juga nilai-nilai organisasi yang memberikan beasiswa.
Pewawancara juga ingin tahu bagaimana kamu menerapkan kepemimpinan dalam konteks akademis atau profesional. Karena program beasiswa tidak hanya mencari individu dengan prestasi akademik tinggi, tetapi juga mereka yang memiliki potensi kepemimpinan.
Ketika akan menjawab pertanyaan wawancara ini yaitu dengan fokuskan pada definisi kepemimpinan yang mencerminkan pengalaman serta pandangan pribadimu. Jelaskan kualitas-kualitas yang menurut kamu penting bagi seorang pemimpin, seperti integritas, visi, kemampuan memotivasi orang lain, mengarahkan orang lain hingga
Kamu juga bisa memberikan contoh singkat tentang bagaimana Anda telah menunjukkan kualitas-kualitas ini dalam kehidupanmu.
“Bagi saya, kepemimpinan adalah kemampuan untuk menginspirasi dan memberdayakan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Seorang pemimpin sejati tidak hanya memberikan arahan, tetapi juga menciptakan lingkungan di mana setiap anggota tim dapat berkembang dan berkontribusi secara maksimal.
Ini melibatkan kemampuan untuk mendengarkan, berkomunikasi dengan jelas, dan membuat keputusan yang memprioritaskan kepentingan kelompok. Sebagai ketua organisasi mahasiswa, saya berusaha menerapkan prinsip-prinsip ini dengan melibatkan semua anggota dalam pengambilan keputusan dan mendorong mereka untuk mengambil inisiatif dalam proyek-proyek kami.
Hasilnya, kami berhasil meningkatkan partisipasi anggota dan mencapai beberapa tujuan ambisius yang awalnya tampak sulit. Pengalaman ini memperkuat keyakinan saya bahwa kepemimpinan yang efektif bukan tentang kekuasaan, melainkan tentang memberdayakan orang lain untuk mewujudkan potensi terbaik mereka.”
“For me, leadership is the ability to inspire and empower others to achieve common goals. A true leader not only provides direction, but also creates an environment where each team member can develop and contribute optimally.
This involves the ability to listen, communicate clearly, and make decisions that prioritize the interests of the group. As student body president, I strive to implement these principles by involving all members in decision making and encouraging them to take initiative in our projects.
As a result, we succeeded in increasing member participation and achieving several ambitious goals that initially seemed difficult. This experience reinforced my belief that effective leadership is not about power, but rather about empowering others to realize their best potential.”
Pertanyaan interview beasiswa ini ditanyakan pewawancara karena mereka ingin mengetahui bagaimana kemampuan kamu dalam beradaptasi di lingkungan baru. Mereka ingin tahu bagaimana kamu akanĀ membangun hubungan yang baik dengan orang lain.
Hal ini penting, karena dalam banyak kesempatan penerima beasiswa akan berinteraksi dengan berbagai individu di lingkungan akademis atau profesional baru, baik itu dosen, teman sekelas, atau kolega di tempat kerja.
Caranya menjawab pertanyaan ini yaitu fokuslah pada bagaimana kamu membangun hubungan yang positif juga produktif dengan orang lain. Jelaskan langkah-langkah yang kamu ambil untuk mengenal kolega baru, seperti mendengarkan dengan penuh perhatian, menunjukkan empati, atau menawarkan bantuan ketika diperlukan.
Kamu juga bisa memberikan contoh pengalaman nyata di mana kamu berhasil menjalin hubungan baik dengan orang baru, misalnya di lingkungan organisasi, tempat kerja, atau kegiatan komunitas.
“Saya percaya bahwa cara terbaik untuk menjalin relasi dengan kolega baru adalah dengan mendengarkan dan memahami perspektif mereka terlebih dahulu. Ketika bertemu orang baru, saya selalu berusaha untuk terbuka, ramah, dan menunjukkan minat pada apa yang mereka kerjakan atau minati. Misalnya, saat saya bergabung dengan tim proyek di kampus, saya langsung menawarkan bantuan dan secara aktif berpartisipasi dalam diskusi kelompok.
Saya juga selalu berusaha mencari kesamaan yang bisa menjadi dasar hubungan, seperti hobi atau tujuan yang sama. Dengan cara ini, kami bisa membangun kepercayaan dan kolaborasi yang solid. Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa keterbukaan dan komunikasi yang baik adalah kunci dalam menjalin relasi yang kuat dengan kolega baru.”
āI believe that the best way to network with new colleagues is to listen and understand their perspective first. When I meet new people, I always try to be open, friendly, and show interest in what they are doing or interested in. For example, when I joined a project team on campus, I immediately offered to help and actively participated in group discussions.
I also always try to find commonalities that can form the basis of a relationship, such as shared hobbies or goals. This way, we could build trust and solid collaboration. This experience taught me that openness and good communication are key to building strong relationships with new colleagues.ā
Alasan mengapa pertanyaan beasiswa ini ditanyakan yaitu karena pewawancara ingin mengetahui bagaimana kemampuanmu dalam menghadapi tantangan, khususnya terkait keuangan. Pewawancara ingin memastikan bahwa kamu memiliki rencana serta sikap proaktif dalam mengatasi kemungkinan hambatan finansial yang mungkin mengganggu studimu.
Selain itu pertanyaan ini juga mengeksplorasi apakah kamu memiliki keterampilan manajemen keuangan yang baik, juga apakah kamu mampu menjaga komitmen terhadap studi di tengah tekanan keuangan.
Dalam menjawab pertanyaan ini, fokuskan pada strategi konkret yang kamu siapkan jika menghadapi masalah keuangan. Misalnya kamu bisa menjelaskan bahwa kamu akan mencari pekerjaan paruh waktu, berhemat, atau mencari sumber beasiswa tambahan.
Jelaskan bagaimana kamu tetap berkomitmen untuk menyelesaikan studi meskipun ada kendala finansial. Kamu juga bisa menambahkan pengalaman sebelumnya jika pernah menghadapi situasi serupa hingga bagaimana kamu mengatasinya.
“Jika saya menghadapi kesulitan finansial selama studi, langkah pertama yang akan saya lakukan adalah meninjau kembali anggaran keuangan saya dan mencari cara untuk mengurangi pengeluaran yang tidak penting. Saya juga akan mencari peluang pekerjaan paruh waktu yang tidak mengganggu komitmen studi saya, seperti pekerjaan freelance atau asisten penelitian.
Selain itu saya akan aktif mencari peluang beasiswa tambahan atau program bantuan keuangan yang bisa mendukung studi saya. Pengalaman sebelumnya mengajarkan saya pentingnya disiplin dalam pengelolaan keuangan, dan saya percaya bahwa dengan perencanaan yang matang, saya dapat tetap fokus pada akademis meskipun ada tantangan finansial. Komitmen saya terhadap studi akan selalu menjadi prioritas utama, dan saya yakin bisa menemukan solusi yang tepat untuk menjaga kelangsungan pendidikan saya.”
āIf I were to face financial difficulties during my studies, the first step I would take is to review my financial budget and look for ways to reduce non-essential expenses. I would also look for part-time job opportunities that do not interfere with my study commitments, such as freelance work or research assistantships.
In addition, I will actively look for additional scholarship opportunities or financial aid programs that can support my studies. My previous experience has taught me the importance of discipline in financial management, and I believe that with careful planning, I can stay focused on my academics despite financial challenges. My commitment to my studies will always be my top priority, and I am confident that I can find the right solutions to keep my education going.ā
Pertanyaan wawancara beasiswa selanjutnya ini ditanyakan karena pewawancara ingin mengetahui nilai-nilai inti yang membentuk kepribadian kamu. Mereka akan menilai bagaimana prinsip tersebut memengaruhi keputusan juga tindakanmu dalam kehidupan sehari-hari.
Pertanyaan ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi apakah prinsip hidupmu sejalan dengan nilai-nilai yang dianut oleh organisasi pemberi beasiswa. Prinsip-prinsip tersebut menunjukkan seberapa kuat integritasmu hingga bagaimana kamu akan menghadapi tantangan di masa depan.
Saat akan menjawab pertanyaan beasiswa ini, pilih satu atau dua prinsip yang benar-benar penting dalam hidup kamu serta jelaskan mengapa prinsip tersebut penting. Berikan contoh bagaimana prinsip tersebut telah memandu kamu dalam mengambil keputusan atau menghadapi situasi tertentu. Pastikan jawabanmu relevan dengan tujuan akademis juga profesional yang ingin kamu capai.
“Salah satu prinsip yang selalu saya pegang dalam hidup adalah kejujuran. Saya percaya bahwa kejujuran adalah fondasi dari semua hubungan yang baik, baik itu dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Dengan kejujuran, saya merasa dapat membangun kepercayaan dan integritas, yang sangat penting dalam mencapai kesuksesan jangka panjang.
Sebagai contoh, ketika saya menjabat sebagai bendahara di organisasi kampus, saya selalu transparan dalam pengelolaan keuangan. Ini membantu menciptakan rasa percaya di antara anggota dan menjaga reputasi organisasi. Selain itu, prinsip kejujuran juga mengajarkan saya untuk bertanggung jawab atas keputusan yang saya buat, baik dalam hal akademik maupun kehidupan sehari-hari.”
āOne of the principles that I have always adhered to in life is honesty. I believe that honesty is the foundation of all good relationships, be it in my personal or professional life. With honesty, I feel I can build trust and integrity, which are crucial in achieving long-term success.
For example, when I served as treasurer in campus organizations, I was always transparent in my financial management. This helped create trust among members and maintain the organization’s reputation. In addition, the principle of honesty also taught me to be responsible for the decisions I make, both in academics and daily life.ā
Dari pertanyaan wawancara ini pewawancara ingin mengetahui sejauh mana kamu memanfaatkan teknologi. Terutama dalam mendukung pembelajaran dan seberapa adaptif kamu terhadap perubahan digital.
Pertanyaan ini juga bertujuan untuk memahami apakah kamu bisa menggunakan teknologi secara efektif dalam studi. Tujuan lainnya untuk mengukur apakah kamu mampu mengikuti perkembangan teknologi yang berpengaruh pada bidang studi kamu.
Pewawancara ingin memastikan bahwa kamu tidak hanya memahami pentingnya teknologi tetapi juga dapat memanfaatkannya untuk mencapai hasil akademis yang optimal.
Untuk menjawab pertanyaan ini, sebutkan bagaimana teknologi telah membantu kamu dalam studi. Misalnya seperti microsoft word untuk mencatat, Google calendar untuk mengatur jadwal ataupun software yang berhubungan dengan bidang studi kamu.
Jelaskan dampak positif teknologi dalam meningkatkan efektivitas belajar, kolaborasi, atau akses ke informasi. Kamu juga bisa memberikan contoh spesifik tentang alat atau platform teknologi seperti IoS, Windows ataupun linux.
“Teknologi telah memainkan peran penting dalam studi saya, terutama dalam hal aksesibilitas informasi dan kolaborasi. Platform pembelajaran online seperti Coursera dan Google Scholar mempermudah saya untuk belajar di luar materi kelas dan memperdalam pemahaman saya tentang topik tertentu.
Selain itu aplikasi seperti Trello dan Google Drive sangat membantu dalam mengatur proyek kelompok, memungkinkan kolaborasi yang lebih efisien dengan teman-teman meskipun kami memiliki jadwal yang sibuk.
Dalam mendalami bidang studi, saya juga menggunakan perangkat lunak analisis data seperti SPSS dan Python untuk mengerjakan tugas dan proyek penelitian. Teknologi tidak hanya mempercepat proses kerja, tetapi juga memungkinkan saya untuk mengakses sumber daya global yang memperkaya pengetahuan.
Saya percaya bahwa kemampuan untuk memanfaatkan teknologi ini akan terus membantu saya mencapai hasil akademis yang lebih baik dan tetap relevan dengan perkembangan dunia.”
āTechnology has played an important role in my studies, especially in terms of information accessibility and collaboration. Online learning platforms such as Coursera and Google Scholar have made it easier for me to learn outside of class materials and deepen my understanding of certain topics.
In addition, apps like Trello and Google Drive are very helpful in organizing group projects, allowing for more efficient collaboration with friends despite our busy schedules.
In deepening my field of study, I also use data analysis software such as SPSS and Python to work on assignments and research projects. Technology not only speeds up the work process, but also allows me to access global resources that enrich my knowledge.
I believe that this ability to utilize technology will continue to help me achieve better academic results and stay relevant to the developing world.ā
Salah satu pertanyaan interview beasiswa yang lumayan sering ditanyakan ini bertujuan untuk mengetahui pandangan kamu tentang kesuksesan. Apakah definisi kesuksesanmu selaras dengan tujuan dan nilai-nilai program beasiswa.
Jawaban atas pertanyaan ini juga dapat mencerminkan prioritas, ambisi, serta perspektif kamu terhadap tujuan jangka panjang. Pewawancara ingin melihat apakah kamu menilai kesuksesan berdasarkan pencapaian pribadi, dampak pada orang lain, atau kombinasi keduanya.
Pewawancara ingin tahu apakah kamu memiliki pandangan yang matang tentang kesuksesan, yang meliputi aspek akademis, sosial, hingga profesional.
Ketika kamu akan menjawab pertanyaan ini, sebaiknya kaitkan definisi kesuksesan dengan pencapaian tujuan yang berarti bagi pribadi maupun profesional. Jangan pernah menjawab dengan sesuatu yang berikaitan dengan hal sederhana seperti kekayaan finansial.
Sebutkan bahwa kesuksesan tidak hanya diukur dari hasil akhir, tetapi juga dari proses serta pembelajaran yang dialami sepanjang perjalanan tersebut. Kamu bisa menambahkan elemen kontribusi sosial atau dampak positif terhadap lingkungan sekitar.
Pastikan jawabanmu mencerminkan tujuanmu yang lebih luas agar sejalan dengan visi program beasiswa yang kamu lamar.
“Bagi saya, kesuksesan adalah kemampuan untuk mencapai tujuan yang bermakna sambil tetap mempertahankan integritas dan memberikan dampak positif pada orang lain. Saya percaya bahwa kesuksesan tidak hanya diukur dari pencapaian akademis atau profesional, tetapi juga dari bagaimana kita tumbuh sebagai individu, menghadapi tantangan, dan berkontribusi pada komunitas.
Misalnya ketika saya berhasil menyelesaikan proyek sosial di kampus yang membantu anak-anak kurang mampu mendapatkan akses pendidikan, saya merasa benar-benar sukses. Tidak hanya karena proyek tersebut berjalan baik, tetapi juga karena saya tahu dampaknya akan membantu orang lain berkembang. Bagi saya, kesuksesan adalah ketika kita bisa membuat perbedaan dalam hidup kita sendiri dan orang lain.”
āTo me, success is the ability to achieve meaningful goals while maintaining integrity and making a positive impact on others. I believe that success is not only measured by academic or professional achievements, but also by how we grow as individuals, face challenges, and contribute to the community.
For example, when I successfully completed a social project on campus that helped underprivileged children gain access to education, I felt truly successful. Not only because the project went well, but also because I knew its impact would help others thrive. To me, success is when we can make a difference in our own lives and the lives of others.ā
Studi di luar negeri penuh tantangan dan tekanan. Pihak beasiswa ingin tahu strategi coping mechanism dan resiliensi mentalmu. Mereka butuh kandidat yang bisa bangkit dari keterpurukan dan punya strategi sehat untuk mengatasi stres.
Jujur akui bahwa kehilangan motivasi itu normal, lalu jelaskan strategi konkret yang kamu gunakan. Tunjukkan bahwa kamu punya self-awareness dan kemampuan problem-solving yang baik.
“Saat mengalami burnout di semester 5, saya menerapkan strategi 3R: Reflect, Reconnect, dan Restart. Pertama, saya melakukan refleksi untuk memahami akar masalah – ternyata saya terlalu perfectionist. Kedua, saya reconnect dengan tujuan awal dan berbicara dengan mentor. Terakhir, saya restart dengan membuat jadwal belajar yang lebih realistis dan menyisipkan aktivitas yang menyenangkan. Hasilnya, IPK saya justru meningkat di semester berikutnya.”
“When I experienced burnout in my 5th semester, I applied a 3R strategy: Reflect, Reconnect, and Restart. First, I reflected to understand the root cause – I was being too perfectionist. Second, I reconnected with my initial goals and talked to my mentor. Finally, I restarted with a more realistic study schedule that included enjoyable activities. As a result, my GPA actually improved the following semester.”
Ini adalah ultimate question untuk mengukur commitment dan strategic thinking. Pemberi beasiswa ingin memastikan keputusanmu bukan impulsif, tapi based on thorough analysis. Mereka juga ingin tahu apakah kamu punya rencana contribute back ke Indonesia setelah lulus.
Berikan alasan yang spesifik dan compelling. Jangan mendiskreditkan pendidikan dalam negeri, tapi highlight unique advantages yang hanya bisa didapat di luar negeri. Pastikan menunjukkan komitmen untuk kembali berkontribusi.
“Meskipun Indonesia memiliki universitas berkualitas, saya memilih studi luar negeri untuk tiga alasan strategis. Pertama, exposure ke research cutting-edge di bidang renewable energy yang masih terbatas di Indonesia. Kedua, networking global yang akan memudahkan kolaborasi riset internasional. Ketiga, pengalaman multikultural yang akan memperkuat soft skills untuk memimpin proyek internasional. Setelah lulus, saya berencana kembali dan mengaplikasikan knowledge ini untuk mengembangkan energi terbarukan di Indonesia, sekaligus membangun bridge antara peneliti Indonesia dengan komunitas riset global.”
“Although Indonesia has quality universities, I chose overseas study for three strategic reasons. First, exposure to cutting-edge research in renewable energy that is still limited in Indonesia. Second, global networking that will facilitate international research collaboration. Third, multicultural experience that will strengthen soft skills for leading international projects. After graduation, I plan to return and apply this knowledge to develop renewable energy in Indonesia, while building bridges between Indonesian researchers and the global research community.”
Pertanyaan ini mengukur wisdom dan kemampuan refleksi diri. Pemberi beasiswa mencari individu yang bisa menjadi role model dan memberikan dampak positif bagi komunitas. Mereka ingin tahu apakah kamu punya mindset growth dan bisa berbagi pembelajaran dengan orang lain.
Pilih pengalaman yang meaningful dan universal. Fokus pada lesson learned yang bisa diterapkan banyak orang. Tunjukkan bahwa kamu bukan hanya learner, tapi juga teacher.
“Dari pengalaman kegagalan start-up pertama saya di bidang e-commerce, saya ingin orang lain belajar bahwa kegagalan adalah guru terbaik. Saat bisnis tutup setelah 8 bulan, saya sempat down, tapi kemudian menyadari bahwa setiap kegagalan adalah data berharga. Saya belajar pentingnya market research, validasi produk, dan manajemen keuangan. Sekarang saya aktif sharing di komunitas entrepreneur muda agar mereka bisa belajar dari kesalahan saya dan tidak mengulanginya.”
“From my first e-commerce startup failure experience, I want others to learn that failure is the best teacher. When my business closed after 8 months, I was initially devastated, but then realized that every failure is valuable data. I learned the importance of market research, product validation, and financial management. Now I actively share in young entrepreneur communities so they can learn from my mistakes and avoid repeating them.”
Identifikasi masalah spesifik dalam sistem pendidikan Indonesia, berikan analisis mengapa masalah itu terjadi, lalu tawarkan solusi praktis dan terukur. Dukung dengan contoh konkret atau referensi dari negara lain.
“Saya ingin mengintegrasikan soft skills dan digital literacy secara sistematis dalam kurikulum. Berdasarkan pengalaman mengajar di daerah terpencil, saya melihat gap besar antara teori akademis dan kebutuhan dunia kerja. Saya akan mendesain program kolaborasi antara sekolah dengan industri, dimana siswa mendapat exposure langsung ke dunia kerja melalui project-based learning. Seperti model dual education di Jerman yang berhasil menekan angka pengangguran lulusan.”
“I want to systematically integrate soft skills and digital literacy into the curriculum. Based on my teaching experience in remote areas, I see a huge gap between academic theory and workplace needs. I would design a collaboration program between schools and industries, where students get direct exposure to the working world through project-based learning. Similar to the dual education model in Germany that successfully reduced graduate unemployment rates.”
Pihak beasiswa ingin memastikan kamu siap mental dan punya strategi menghadapi culture shock, homesickness, dan adaptasi. Mereka butuh kandidat yang realistic tentang tantangan tapi tetap optimis dan proaktif dalam mencari solusi.
Akui tantangan yang realistis, tapi tunjukkan bahwa kamu sudah memikirkan strategi mengatasinya. Fokus pada growth opportunities yang bisa didapat dari tantangan tersebut.
“Tantangan terbesar adalah adaptasi budaya dan bahasa, terutama dalam konteks akademis dan sosial. Sebagai preparation, saya sudah mulai bergabung dengan komunitas Indonesian students di universitas tujuan melalui media sosial, dan aktif berlatih bahasa Inggris dengan native speaker melalui platform online. Saya juga melihat ini sebagai kesempatan emas untuk mengembangkan intercultural competency yang akan sangat berharga di era global ini.”
“The biggest challenge is cultural and language adaptation, especially in academic and social contexts. As preparation, I’ve already joined Indonesian student communities at my target university through social media, and actively practice English with native speakers through online platforms. I also see this as a golden opportunity to develop intercultural competency that will be invaluable in this global era.”
Pertanyaan ini diajukan untuk memahami karakter dan etos kerja kamu. Pemberi beasiswa ingin melihat apakah kamu memiliki komitmen, ketahanan, dan kedisiplinan yang diperlukan untuk sukses dalam studi. Jawaban Anda akan menunjukkan bagaimana kamu mengidentifikasi, mengatasi, dan belajar dari tantangan, bukan hanya seberapa keras kamu bekerja.
Mulailah dengan definisi kerja keras versi kamu, lalu berikan contoh nyata dari kehidupanmu yang menunjukkan bagaimana kamu menerapkannya. Pastikan contoh tersebut relevan, spesifik, dan menunjukkan hasil yang positif. Hindari definisi yang klise dan fokus pada pemahaman personalmu.
“Menurut saya, kerja keras bukan hanya tentang menghabiskan banyak waktu untuk suatu hal, tetapi lebih tentang memberikan upaya terbaik secara konsisten, meskipun menghadapi hambatan. Kerja keras berarti tetap fokus pada tujuan dan tidak menyerah, bahkan ketika hasilnya tidak langsung terlihat.
Saya menerapkan ini dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya saat saya mempersiapkan diri untuk Olimpiade Sains. Selama berbulan-bulan, saya harus membagi waktu antara pelajaran sekolah, ekstrakurikuler, dan belajar mandiri. Ada kalanya saya merasa lelah dan ragu, tetapi saya terus menyusun jadwal belajar yang terstruktur, mencari sumber tambahan, dan berdiskusi dengan mentor. Akhirnya, kerja keras saya terbayar ketika saya berhasil meraih medali perunggu di tingkat nasional. Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa kerja keras yang konsisten adalah kunci untuk mencapai tujuan.”
“I define hard work not just as spending a lot of time on something, but more as giving my best effort consistently, even when facing obstacles. For me, hard work means staying focused on a goal and not giving up, even when the results are not immediately visible.
I apply this in my daily life, one example being my preparation for the Science Olympiad. For months, I had to balance schoolwork, extracurricular activities, and independent study. There were times when I felt exhausted and doubtful, but I kept a structured study schedule, sought additional resources, and discussed with my mentor. My hard work eventually paid off when I won a bronze medal at the national level. This experience taught me that consistent hard work is the key to achieving my goals.”
Ketika menjawab pertanyaan wawancara beasiswa pastikan ini kamu harus tahu mengenai isu global saat ini. Beberapa diantaranya seperti pemanasan global, kesetaraan gender, hingga gejolak ekonomi yang kurang baik pasca covid-19.
Dari pertanyaan ini pewawancara ingin melihat apakah kamu memiliki pemikiran kritis tentang dunia di sekitarmu. Kemudian juga apakah kamu dapat menghubungkan isu-isu global dengan studi atau kariermu di masa depan.
Selain itu pertanyaan ini menguji bagaimana kamu menilai peran sebagai individu yang berpendidikan dalam konteks global yang sejalan dengan nilai-nilai pemberi beasiswa.
Ketika akan menjawab pertanyaan ini pilih satu atau dua isu global yang kamu anggap penting dan relevan dengan bidang studimu. Jelaskan bagaimana isu tersebut berdampak signifikan pada masyarakat. Kamu bisa mengaitkan jawabanmu dengan bidang studi, tujuan karier, atau pengalaman pribadimu yang relevan. Tunjukkan bahwa kamu memiliki pemahaman mendalam dan berpikir secara kritis tentang peran Anda dalam menghadapi tantangan global.
“Saya sangat prihatin dengan isu perubahan iklim yang menjadi salah satu tantangan terbesar dunia saat ini. Perubahan iklim tidak hanya memengaruhi lingkungan, tetapi juga berdampak pada ekonomi, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat global. Sebagai mahasiswa yang mempelajari bidang lingkungan, saya merasa bertanggung jawab untuk turut serta dalam upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan ini.
Selain itu, saya percaya bahwa pendidikan memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran dan mendorong tindakan untuk memerangi perubahan iklim. Oleh karena itu, saya berencana untuk terlibat dalam penelitian dan proyek-proyek yang berfokus pada energi terbarukan dan kebijakan lingkungan yang berkelanjutan. Dengan cara ini, saya berharap bisa berkontribusi pada solusi jangka panjang yang berdampak positif pada lingkungan dan masyarakat dunia.”
āI am very concerned about the issue of climate change, which is one of the world’s biggest challenges today. Climate change not only affects the environment, but also impacts the economy, health and welfare of the global community. As a student studying the environmental field, I feel responsible to take part in mitigation and adaptation efforts to these changes.
In addition, I believe that education plays an important role in raising awareness and encouraging action to combat climate change. Therefore, I plan to engage in research and projects that focus on renewable energy and sustainable environmental policies. In this way, I hope to contribute to long-term solutions that have a positive impact on the world’s environment and society.ā
Sumber: Freepik
Nah, itu dia beberapa pertanyaan wawancara beasiswa juga jawabannya yang umum di tanyakan. Meski demikian, setiap instansi atau lembaga yang menyediakan beasiswa mungkin memiliki fokus lain dalam wawancara yang biasanya tidak jauh-jauh dari hal di atas.
Selain menjadi diri sendiri, kemampuanmu dalam menyampaikan gagasan juga penting bagi pewawancara. Pastikan kamu juga melatih hal tersebut ya!Ā
Untuk informasi mengenai studi di luar negeri juga berbagai jurusan, kamu bisa temukan informasi aktualnya di sini. SUN Education bekerja sama dengan berbagai institusi top dunia di luar negeri seperti Amerika, Kanada, Australia, Selandia Baru, Inggris, Eropa, Jerman, juga Asia. Jika membutuhkan informasi terkini, follow media sosial SUN Education di Instagram, TikTok dan YouTube. Kamu juga bisa melakukan konsultasi GRATIS melalui Hotline di 0821 33 34 35 36 atau datang langsung ke kantor SUN Education yang terdekat di kotamu.
Download SUN Education Mobile App atau baca SUN E-Guidebook untuk akses informasi lebih mudah dan GRATIS!