Sebagai negara satu rumpun, Malaysia dan Indonesia memiliki banyak kesamaan salah satunya adalah dari segi budaya. Bahkan secara geografis saja, Malaysia merupakan negara yang dekat dengan Indonesia.
Keduanya pun sama-sama tergabung dalam persatuan asosiasi negara-negara di Asia Tenggara atau ASEAN. Dengan letak geografis yang dekat, nggak heran dua negara ini memiliki kemiripan kultur.
Jadi, buat kamu yang mau kuliah di Malaysia, tentunya nggak perlu takut culture shock saat menghadapi kebudayaan negeri jiran ini. Yuk, intip apa saja sih budaya Malaysia yang mirip dengan Indonesia!
Budaya malaysia yang cukup terkenal yaitu Mak Yong yang merupakan bentuk teater tradisional Melayu yang menggabungkan tarian, musik, dan drama. Seni pertunjukan ini berasal dari Kelantan dan telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan.
BACA JUGA:Ā Syarat Kuliah di Malaysia untuk Mahasiswa Internasional
Budaya selanjutnya Malaysia yaitu kaamatan yang merupakan festival panen yang dirayakan oleh masyarakat Kadazan-Dusun di Sabah. Perayaan ini berlangsung sepanjang bulan Mei, dengan puncaknya pada 30 dan 31 Mei. Kaamatan menampilkan berbagai kegiatan budaya termasuk tarian tradisional Sumazau dan kontes kecantikan Unduk Ngadau.
BACA JUGA: 11 Universitas Terbaik di Malaysia 2024 Versi QS Rankings
Salah satu contoh budaya negara Malaysia yang mirip Indonesia yaitu makan tengah atau makan bersama. Biasanya berbagai hidangan tradisional Malaysia seperti nasi lemak, laksa, dan roti canai sering disajikan. Makan tengah seringkali juga menjadi waktu bagi keluarga dan teman untuk berkumpul dan menikmati hidangan bersama.
BACA JUGA: Panduan Lengkap Visa Pelajar Malaysia untuk Mahasiswa Internasional
Dikir Barat adalah bentuk seni pertunjukan budaya yang populer di Malaysia, khususnya di Kelantan. Pertunjukan ini melibatkan sekelompok penyanyi yang duduk bersila dan dipimpin oleh seorang tokoh utama yang disebut ‘Tukang Karut’. Dikir Barat sering digunakan untuk menyampaikan pesan sosial dan budaya melalui nyanyian dan gerakan tangan yang sinkron.
BACA JUGA: Biaya Hidup di Malaysia dalam Rupiah Selama Sebulan
Budaya dari Malaysia selanjutnya adalah gawai dayak yaitu suatu festival panen yang dirayakan oleh suku Dayak di Sarawak. Perayaan Gawai Dayak dimulai pada malam 31 Mei dan berlanjut hingga 1 Juni.
Gawai Dayak menampilkan berbagai ritual tradisional, tarian, dan jamuan makanan khas sebagai ungkapan syukur atas hasil panen yang melimpah
BACA JUGA: Sebelum Kuliah di Malaysia, Cek Jurusan Favorit untuk Mahasiswa Internasional
Tarian Sumazau adalah tarian tradisional khas Malaysia yang berasal dari suku Kadazan-Dusun di Sabah. Gerakan tarian ini meniru gerakan burung elang yang terbang, dengan lengan yang diangkat setinggi bahu dan gerakan kaki yang lembut.
Tarian Sumazau biasanya dipentaskan selama perayaan Kaamatan sebagai simbol rasa syukur atas panen yang berhasil.
BACA JUGA: Biaya Kuliah di Malaysia dalam Rupiah untuk Jenjang Pendidikan D3, S1, S2
Budaya negara Malaysia berikutnya berhubungan dengan kuliner yaitu Masakan Nyonya Melaka. Hidangan seperti ayam pongteh dan laksa Nyonya menonjolkan penggunaan rempah-rempah aromatik dan santan perpaduan kuliner Tionghoa dan Melayu yang khas. Restoran seperti Nyonya Makko dan Cottage Spices di Melaka menawarkan pengalaman kuliner autentik.
Di Malaysia, terdapat budaya setelah berjabat tangan, seringkali seseorang meletakkan tangan di dada sebagai tanda hormat. Gestur ini melambangkan penghormatan dan ketulusan dalam interaksi sosial. Selama pandemi COVID-19, praktik ini dianjurkan untuk mengurangi kontak fisik.
BACA JUGA:Ā Tingkat Pendidikan Dan Sekolah di Malaysia, Apakah Mirip Dengan Di Indonesia?
Salah satu budaya dari Malaysia yang paling jelas yaitu mencampurkan bahasa saat berbicara. Penggunaan kata-kata dari bahasa Melayu, Inggris, Mandarin, dan Tamil mencerminkan keragaman linguistik negara ini. Fenomena budaya ini memperkaya komunikasi dan memperkuat identitas multikultural Malaysia.
BACA JUGA:Ā Panduan Lengkap Visa Pelajar Malaysia untuk Mahasiswa Internasional
Dalam budaya Malaysia, menunjuk dengan jari dianggap tidak sopan. Sebagai gantinya, orang biasanya menggunakan ibu jari atau seluruh tangan untuk menunjukkan arah atau objek. Praktik ini menunjukkan kesopanan dan rasa hormat dalam interaksi sosial.
BACA JUGA:Ā Mau Kuliah di Malaysia? Jangan Skip Cobain 15 Makanan Khas Ini!
Mirip dengan Indonesia, budaya mudik saat hari besar seperti Hari Raya Aidilfitri dan Tahun Baru Imlek sangat penting di Malaysia. Masyarakat kembali ke kampung halaman untuk merayakan bersama keluarga besar. Tradisi ini memperkuat ikatan keluarga dan melestarikan nilai-nilai budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Dalam percakapan sehari-hari, masyarakat Malaysia punya kebiasaan sering menambahkan partikel ‘lah’ di akhir kalimat. Penggunaan ‘lah’ berfungsi untuk menegaskan pernyataan atau memperhalus permintaan, menciptakan nuansa yang lebih akrab dan santai. Misalnya, ungkapan “Jangan risau lah” menunjukkan upaya menenangkan lawan bicara.
Bagi orang Malaysia menghormati waktu makan siang dianggap penting dan sudah menjadi budaya. Banyak bisnis dan kantor memberikan jeda khusus untuk makan siang, memungkinkan karyawan menikmati hidangan tradisional seperti nasi lemak atau laksa. Budaya menghormati waktu makan siang ini mencerminkan nilai-nilai yang menekankan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Masyarakat Malaysia dikenal sering mengucapkan ‘terima kasih’ dalam berbagai situasi. Kebiasaan tersebut mencerminkan budaya kesopanan dan penghargaan yang tinggi terhadap orang lain. Mengucapkan ‘terima kasih’ berulang kali bahkan untuk hal-hal kecil menunjukkan rasa hormat dan memperkuat hubungan sosial.
Tarian ini memiliki sejarah yang kaya dan telah menjadi bagian penting dari budaya Melayu. Joget Pahang awalnya adalah sebuah lagu rakyat tradisional yang digubah oleh seniman agung Tan Sri P. Ramlee khusus untuk film “Hang Tuah” (1956).
Pua Kumbu adalah kain tenun tradisional suku Iban di Sarawak. Kain ini dikenal dengan motifnya yang rumit dan penuh makna simbolis, sering digunakan dalam upacara adat dan ritual.
Proses pembuatannya melibatkan teknik pewarnaan alami dan keterampilan menenun yang diwariskan secara turun-temurun.
Untuk informasi mengenai studi di luar negeri dan juga berbagai jurusan, kamu bisa temukan informasi aktualnya di sini. SUN Education bekerja sama dengan berbagai institusi top dunia di luar negeri seperti Amerika, Kanada, Australia, Selandia Baru, Inggris, Eropa, Jerman, dan juga Asia. Jika membutuhkan informasi terkini, follow media sosial SUN Education di Instagram, TikTok dan YouTube. Kamu juga bisa melakukan konsultasi GRATIS melalui Hotline di 0821 33 34 35 36 atau datang langsung ke kantor SUN Education yang terdekat di kotamu.
Download SUN Education Mobile App atau baca SUN E-Guidebook untuk akses informasi lebih mudah dan GRATIS!
10 Budaya Inggris yang Masih Dilakukan Hingga Saat Ini
8 Budaya Kanada Yang Harus Kamu Ketahui Sebelum Kuliah
12 Budaya Australia, Salah Satunya Makan Kangguru
Sebelum Kuliah di US, Ketahui Dulu Budayanya Biar Nggak Culture Shock
10 Budaya Italia yang Bikin Kamu Sukses Terpana
Kenapa Budaya Korea Selatan Lagi Banyak Banget Di Cari? Simak Alasannya
Kebudayaan Singapura Paling Khas Yang Terjaga Ratusan Tahun
Budaya Jerman yang Bikin Orang Indonesia Kagum