XJTLU
Buat yang Mau Kuliah ke China, Wajib Cek Ranking Terbaru XJTLU
4 Juni 2024
Sejarah Menara Petronas, Menara Kebanggaan Malaysia
4 Juni 2024

11 Budaya Singapura Paling Khas Berumur Ratusan Tahun

11 Budaya Singapura Berumur Ratusan Tahun

Budaya Singapura yang menjadi negara tetangga kita ternyata sangat kaya lho! Baik dari segi suku, etnis, dan agama semua bercampur padu memberikan warna pada identitas Singapura.

Karena kejadian di masa lampau itu yang menyebabkan Singapura menjadi rumah dari banyak etnis yang beragam. Menurut situs resmi Statistics Singapore, komposisi penduduk Singapura terdiri dari 74% etnis Tionghoa, 13% etnis Melayu, 9% etnis India, dan 4% etnis lainnya.

Sebelum pergi kuliah ke Singapura lebih baik kamu tahu dulu budaya dari negara singapura.

1.Dragon Boat Festival

Ketika membicarakan Budaya Singapura, Dragon Boat Festival pasti jadi salah satu yang terlintas. Festival ini nggak hanya tentang lomba perahu naga, tapi juga tentang semangat, kerja tim, dan menghormati sejarah. Diadakan setiap tahun pada bulan Juni, lomba perahu ini memperingati Qu Yuan, seorang pahlawan Tiongkok yang legendaris.

Perahu-perahu panjang dan ramping dengan kepala naga menghiasi sungai-sungai Singapura, menarik perhatian banyak penonton. Para peserta berjuang keras mendayung, berusaha sekuat tenaga untuk menjadi yang tercepat.

Tapi, lebih dari sekadar lomba, festival di Singapura ini mengajarkan pentingnya kerjasama dan disiplin. Nggak heran, Dragon Boat Festival jadi salah satu festival paling ditunggu-tunggu di Singapura.

 

BACA JUGA:Ā 10 Universitas Terbaik Di Singapura 2024, Berminat Masuk?

 

2.Deepavali

Festival budaya di Singapura lainnya yang tidak kalah penting yaitu Deepavali. Setiap tahun, Little India berubah menjadi lautan cahaya yang memukau.

Lampu-lampu berwarna-warni menghiasi jalan-jalan, menciptakan suasana yang magis. Deepavali adalah waktu untuk merayakan kemenangan cahaya atas kegelapan, kebaikan atas kejahatan.

Budaya Singapura sangat terlihat dalam perayaan Deepavali. Masyarakat Hindu di Singapura merayakan dengan penuh suka cita. Mereka membersihkan rumah, mengenakan pakaian baru, dan menyajikan makanan lezat.

Deepavali juga menjadi waktu untuk berkumpul dengan keluarga dan teman-teman. Budaya Singapura yang inklusif dan beragam sangat terasa dalam setiap perayaan Deepavali.

 

BACA JUGA:Ā Pilihan Kampus Untuk Kuliah Bisnis di Singapura

 

3.Parade Chingay

Bicara keragaman budaya negara Singapura, Parade Chingay adalah salah satu acara terbesar yang sering menampilkannya. Acara ini awalnya dimulai sebagai cara untuk merayakan Tahun Baru Imlek.

Tetapi seiring waktu, parade ini berkembang menjadi perayaan multi-budaya yang menyatukan seluruh masyarakat Singapura. Jalanan yang biasanya dipenuhi kendaraan berubah menjadi panggung raksasa dengan berbagai penampilan budaya yang memukau.

Dari tarian Singa Barong khas budaya Melayu, gendang rebana khas budaya Arab, dan tentunya ada juga lion dance yang ikonik. Budaya Singapura yang beragam sangat terlihat dalam setiap penampilan.

 

BACA JUGA:Ā Syarat Kuliah di Singapura dan Dokumen yang Perlu Dipersiapkan

 

4.Festival Thaipusam

Berbicara tentang budaya Singapura, tidak lengkap rasanya tanpa menyebutkan Festival Thaipusam dari komunitas Tamil. Festival ini biasanya diadakan pada bulan purnama di bulan Thai, sesuai kalender Tamil.

Tujuan thaipusam yaitu untuk menunjukkan rasa terima kasih dan pengabdian mereka kepada Dewa Murugan. Salah satu hal yang paling menonjol dari festival thaipusam adalah ritual kawadi, di mana para penganut memikul struktur besi yang dihiasi bunga dan hiasan, sambil menusuk tubuh mereka dengan jarum atau kail.

Namun, meskipun terlihat menyakitkan, Festival Thaipusam juga penuh dengan semangat kebersamaan. Orang-orang dari berbagai latar belakang ikut serta, memberikan dukungan moral bagi para penganut yang melakukan ritual. Ini adalah cerminan dari budaya Singapura yang inklusif dan menghargai keberagaman.

 

BACA JUGA:Ā 20 Larangan di Singapura yang Nggak Boleh Dilakukan Pas Kuliah

 

5. Festival River Hongbao

Ngomongin budaya Singapura, nggak bisa lewatin River Hongbao nih. Ini festival yang bikin kita serasa masuk ke dunia dongeng! Bayangin deh, tepian Sungai Singapura yang disulap jadi lautan lampion dan lentera.

River Hongbao ini bukan sembarang pesta lho, guys. Ini perayaan Tahun Baru Imlek yang super meriah. Kamu bakal ngeliat banyak banget patung raksasa berbentuk dewa-dewi Tiongkok. Keren kan? Tapi jangan salah, ini bukan cuma pameran patung biasa.

Setiap patung punya cerita sendiri. Ada yang melambangkan keberuntungan, ada yang simbol kemakmuran. Budaya Singapura emang penuh makna ya? Nggak cuma indah dipandang, tapi juga bikin kita belajar.

Oh iya, jangan lupa nyobain makanan-makanan khas Imlek yang dijual di sini. Dari bakpao sampe kue bulan, semuanya enak-enak. Siap-siap aja ya, perut kamu bakal kembung saking banyaknya pilihan!

 

BACA JUGA:Ā Biaya Hidup di Singapura dalam Rupiah untuk Mahasiswa Internasional 2023

 

6.Hungry Ghost Festival

Budaya Singapura juga dipenuhi dengan berbagai perayaan lainnya, termasuk Hungry Ghost Festival. Festival ini merupakan bagian dari tradisi Tionghoa yang percaya bahwa selama bulan ketujuh kalender lunar, roh-roh leluhur kembali ke dunia.

Untuk menghormati dan menenangkan roh-roh tersebut, masyarakat Tionghoa di Singapura mengadakan berbagai ritual dan upacara.

Pada malam hari, jalanan Singapura dipenuhi dengan aroma dupa yang menyala, persembahan makanan, dan kertas-kertas yang dibakar sebagai simbol penghormatan. Pertunjukan opera jalanan juga digelar sebagai hiburan bagi roh-roh yang kembali.

Tradisi ini meskipun tampak mistis, tetap dijalankan dengan penuh hormat dan khidmat oleh masyarakat Tionghoa. Di sini, Budaya Singapura memperlihatkan bagaimana tradisi kuno tetap dipertahankan di tengah modernitas kota.

 

BACA JUGA:Ā 10 Fakta Menarik Singapura yang Wajib Kamu Tahu

 

7. Festival Lampion

Kalau ngomongin festival budaya yang penuh cahaya, jangan lupa sama Festival Lampion di Singapura. Festival ini merupakan bagian dari perayaan Mid-Autumn, di mana lampion-lampion cantik menghiasi setiap sudut kota.

Perayaan di Singapura ini tidak hanya sekadar menyalakan lampion, tapi juga momen untuk berkumpul bersama keluarga dan teman.

Budaya Singapura benar-benar tercermin dalam Festival Lampion ini. Meski sederhana, festival ini menunjukkan bagaimana orang-orang di Singapura menghargai kebersamaan dan tradisi.

Di malam hari, kita bisa melihat anak-anak dan orang dewasa membawa lampion warna-warni, berjalan-jalan di taman atau di sekitar lingkungan mereka. Lampion-lampion ini sering kali berbentuk hewan atau karakter kartun, memberikan sentuhan modern pada tradisi lama.

Selain lampion, ada juga mooncake, kue tradisional yang tak boleh dilewatkan saat Mid-Autumn. Rasa manisnya cocok disantap sambil menikmati indahnya lampion-lampion yang berkilauan di malam hari. Festival Lampion memang sederhana, tapi maknanya dalam, menggambarkan harmoni dan keindahan dalam budaya Singapura.

8.Hari Raya Idul Fitri

Budaya Singapura selalu menonjolkan keberagaman. Salah satu momen yang penuh makna adalah Hari Raya Idul Fitri.

Di negara Singapura, Hari Raya dirayakan dengan semangat kebersamaan. Setiap tahun, Muslim di Singapura merayakan Idul Fitri dengan penuh suka cita. Mereka berbondong-bondong ke masjid untuk sholat Idul Fitri.

Kemudian, mereka bersilaturahmi dengan keluarga dan tetangga, mengenakan pakaian tradisional seperti baju kurung dan baju melayu. Tradisi ini menggambarkan betapa eratnya hubungan kekeluargaan dan pentingnya menjaga keharmonisan sosial.

Namun, tidak hanya umat Muslim yang merasakan semaraknya Hari Raya. Warga dari berbagai latar belakang turut merayakan dengan menghadiri Open House yang diadakan oleh komunitas Muslim.

Di sini, tamu dari berbagai etnis dan agama disambut dengan tangan terbuka dan disuguhi makanan lezat seperti ketupat, rendang, dan kuih-muih tradisional. Inilah momen di mana Budaya Singapura memperlihatkan betapa indahnya hidup dalam keberagaman.

9.Menaruh Tissue Untuk Menandai Tempat Duduk

Dalam masyarakat yang padat dan sibuk seperti di Singapura, sering kali terjadi persaingan untuk mendapatkan tempat duduk. Terutama di area umum seperti pusat perbelanjaan, restoran, atau fasilitas publik lainnya.

Budaya menaruh tisu untuk menandai tempat duduk adalah kebiasaan yang umum yang terjadi di Singapura. Mereka bisa mengklaim tempat duduk tersebut sementara waktu, misalnya saat pergi ke toilet atau mengantri.

Dengan adanya tissue di atas kursi, orang lain akan menghormati ruang tersebut dan tidak mengambil tempat duduk tersebut tanpa seizin pemiliknya.

10.Memanggil Orang Yang Lebih Tua Dengan Sebutan “Uncle” dan “Aunty”

Menghormati yang lebih tua adalah bagian integral dari budaya Singapura. Ā Orang-orang di Singapura biasa memanggil seseorang yang lebih tua dengan sebutan ā€œUncleā€ untuk laki-laki dan ā€œAuntyā€ untuk perempuan.

Budaya ini bisa ada karena kolonial Inggris yang pernah menjajah Singapura selama beberapa abad. Meski begitu sebutan Uncle dan Aunty kini menjadi bagian dari identitas Singapura.

11.Menikmati Makanan Pinggir Jalan

Orang-orang Singapura senang sekali jajan makanan di pinggir jalan seperti hawker centre atau pedagang kaki lima. Selain variasi makanan, harga makanan di hawker centre juga sangat terjangkau. Selain untuk makan, tempat ini menjadi ruang berkumpul bersama teman, keluarga, atau rekan kerja.

12.Bicara Bahasa Singlish

Membahas budaya Singapura tidak lengkap tanpa menyebut Singlish, bahasa unik yang menjadi ciri khas warga lokal.

Singlish adalah campuran dari bahasa Inggris, Melayu, Hokkien, Tamil, dan berbagai dialek lainnya. Meskipun sering dianggap tidak baku, Singlish mencerminkan keberagaman budaya dan etnis di Singapura.

Jika kamu berbicara dengan penduduk lokal, pasti kamu akan mendengar ungkapan-ungkapan seperti “lah”, “leh”, atau “lor” yang menambah warna pada percakapan.

Singlish bukan hanya bahasa orang singapura, tapi juga identitas mereka. Melalui Singlish, kita bisa melihat bagaimana Budaya Singapura terbentuk dari berbagai elemen budaya yang menyatu menjadi satu.

Tidak jarang, Singlish juga digunakan dalam iklan, media, bahkan percakapan resmi. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa ini telah menjadi bagian integral dari Budaya Singapura. Dengan segala keunikan dan kekhasannya, Singlish tetap menjadi kebanggaan warga Singapura dan simbol dari identitas nasional yang inklusif.

Siap Kuliah di Singapura?

Itulah berbagai keindahan budaya Singapura yang terus terjaga turun temurun hingga ratusan tahun. Dukungan pemerintah dalam menjaga budaya ini terus berlangsung bisa menjadi contoh sukses bagaimana sebuah negara dapat terus menjaga budaya yang bisa berkembang mengikuti zaman.

Nah, kalo kamu berencana melanjutkan kuliah ke Singapura, langsung saja konsultasikan ke SUN Education, karena mudah dan GRATIS! Asik banget kan?

Untuk informasi mengenai studi di luar negeri dan juga berbagai jurusan, kamu bisa temukan informasi aktualnya di sini. SUN Education bekerja sama dengan berbagai institusi top dunia di luar negeri seperti Amerika, Kanada, Australia, Selandia Baru, Inggris, Eropa, Jerman, dan juga Asia. Jika membutuhkan informasi terkini, follow media sosial SUN Education di Instagram, TikTok dan YouTube. Kamu juga bisa melakukan konsultasi GRATIS melalui Hotline di 0821 33 34 35 36 atau datang langsung ke kantor SUN Education yang terdekat di kotamu.

 

Download SUN Education Mobile App atau baca SUN E-Guidebook untuk akses informasi lebih mudah dan GRATIS!

 

informasi kuliah di luar negeri terbaru

Shortcut